Akankah ‘Flygskam’ Mengubah Kebiasaan Penerbangan Internasional?

By Daniel Kurniawan, Senin, 17 Februari 2020 | 11:24 WIB
Ilustrasi pesawat terbang. (Kenishirotie/Getty Images/iStockphoto)

Baca Juga: LastSwab, Cotton Bud Ramah Lingkungan yang Bisa Dipakai Berkali-kali

Sebuah studi dari Belanda baru-baru ini menemukan bahwa penumpang yang bepergian untuk berlibur paling tertarik dengan pilihan kereta malam. Mungkin saja layanan kereta malam hanya bisa menghasilkan permintaan baru alih-alih menggantikan penumpang maskapai yang sudah ada.

Para peneliti menemukan bahwa 40% pelancong bisnis masih memilih untuk terbang sehari sebelumnya dan tinggal di hotel sebagai gantinya, meskipun banyak yang tertarik dengan opsi sleeper trains.

Subsidi dan investasi diperlukan guna memperluas jaringan kereta api agar sektor ini dapat bersaing dengan industri penerbangan. Atau malah membuat maskapai membayar bahan bakar lebih mahal dari biasanya.

Flygskam masih bisa efektif jika orang-orang konsisten menekan jumlah perjalanan udaranya guna mereformasi dan mengurangi jejak karbon yang semakin besar.