Namun penumpang di dalam pesawat tidak hanya berdiam diri dalam kabin. Penumpang bisa merenggangkan badan hingga pergi ke toilet. Pada suatu kasus di tahun 2003, sebelum coronavirus, seorang penumpang yang mengidap sindrom pernapasan akut (SARS), dalam penerbangan Hong Kong menuju Beijing mampu mengnularkan penyakit pada penumpang lainnya di luar batas yang disampaikan WHO.
Baca Juga: Tak Hanya Pemanasan Global, Hal Ini Sebabkan Gletser Greenland Mencair
Menurut pengamatan Maia Majumder, anggota Rumah Sakit Anak Boston dan Sekolah Kedokteran Harvard, pada tahap penyebarannya, coronavirus menujukkan tingkat reproduksinya baru mulai 2,0 hingga 3,1 orang. Angkat tersebut membuktikan angka reprodusinya lebih tinggi daripada Influenza (1,3 hingga 1,8), tetapi memiliki tingkat yang sama dengan SARS.
Dengan kata lain, coronavirus lebih rentan menyebar di antara masyarakat.
Arnold menyarankan bahwa langkah kesehatan masyarakat untuk mencuci tangan dan mengurangi kontak pada pengidap penyakit, dapat membuat perbedaan dalam membalikkan gelombang terhadap coronavirus, seperti yang mereka lakukan dengan SARS.
"Dengan influenza, kami memiliki vaksin, beberapa antivirus. Tapi kami tidak memilikinya untuk coronavirus ini" kata Arnold.