Peneliti: 3,2 Miliar Tahun yang Lalu Bumi Kemungkinan Hanya Berisi Air

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 10 Maret 2020 | 10:59 WIB
Ilustrasi gelombang tinggi di lautan Indonesia. (andrej67/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Sekitar 3/4 planet Bumi mengandung air untuk menampung kehidupan di dalamnya. Namun, bagaimana jika permukaan bumi sepenuhnya adalah air?

Dalam studi yang dipublikasikan pada jurnal Nature Geoscience, para peneliti dari dari University of Colorado menduga bahwa Bumi di masa lampau adalah planet yang sepenuhnya ditutupi air. Hal ini pun menimbulkan pertanyaan bagi para peneliti: apakah Bumi sebelumnya jauh lebih panas daripada sekarang?

Baca Juga: Hantaman Asteroid yang Musnahkan Dinosaurus Ternyata Untungkan Bakteri

Benjamin Johnson, pemimpin penelitian, mengumpulkan data dari hasil analisis 100 sampel batuan di daerah kering di pedalaman barat laut Australia bernama Panorama, untuk mempelajari lebih lanjut saluran air yang melintas di atasnya.

Benjamin Johnson berada di Panorama untuk meneliti lapisan batuan yang memiliki peninggalan kadar oksigen di masa awal Bumi. ()

Mereka menemukan bahwa 3,2 miliar tahun lalu, lautan mengandung lebih banyak isotop oksigen laut jika dibandingkan dengan isotop oksigen yang dihasilkan oleh daratan saat ini. Fakta ini menyimpulkan bahwa pada saat itu, Bumi mungkin tidak memiliki daratan sama sekali.

"Tidak ada sampel air lautan purba yang betul-betul berada di sekitarnya, tetapi kami memiliki batu yang berinteraksi dengan air laut di masa lalu dan merekam interaksi itu," kata Johnson.

Wing menjelaskan bahwa massa tanah saat ini ditutupi oleh tanah liat yang mengambil isotop oksigen yang lebih berat dari lapisan laut.

Baca Juga: Peneliti LIPI Temukan 10 Jenis Burung Baru di Sulawesi dan Maluku

Johnson dan Wing menjelaskan walaupun Bumi saat itu, terutama kawasan yang diteliti, kaya dengan isotop lautan tapi tidak berarti bahwa tidak ada kawasan lahan kering di sekitarnya.

“Dalam peneliti yang kami lakukan tidak ada yang mengatakan bahwa tidak mungkin ada benua kecil yang muncul dari lautan,” kata Wing.

“Kami tidak mengira bahwa ada dataran berskala luas seperti benua-benua saat ini,” imbuhnya. 

Merasa kurang puas dengan penemuannya, Johnson dan Wing berencana akan melakukan penelitian lebih lanjut pada susunan batuan yang berada di Arizona dan Afrika Selatan. Penelitian kedepannya diharapkan dapat melihat ketika massa dari daratan pertama kali muncul.