Bakteri Ini Ditemukan Tersembunyi di Bawah Laut Arktika yang Ekstrem

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Kamis, 19 Maret 2020 | 11:20 WIB
Ilustrasi es di Arktika. (StrahilDimitrov/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Arktika memiliki tempat penjelajahan makhluk hidup yang luas dan belum semuanya bisa disentuh oleh manusia karena medannya yang sulit. Di lautan yang berada di balik es Arktika, terdapat bakteri yang bisa mengintai kesehatan manusia.

Para ilmuwan menemukan bakteri yang menjadi kerabat dari bakteri infeksi menular seksual (IMS), klamidia. Itu ditemukan para peneliti tiga kilometer di bawah permukaan Laut Arktika dan tumbuh beberapa meter di bawah batuan dasar laut.

Diketahui memiliki kemampuan bertahan dari segala ancaman bawah air seperti tekanan arus, sedikitnya oksigen, dan inang di bawah laut, mikroba mendominasi beberapa bagian di dasar laut.

Baca Juga: AS Lakukan Uji Coba Vaksin Corona Pada Manusia Untuk Pertama Kalinya

Jennah Dharamshi dari Uppsala University, penulis utama penelitian ini mengatakan: "Menemukan klamidia di lingkungan ini sama sekali tidak diduga, dan tentu saja menimbulkan pertanyaan: apa yang mereka lakukan di sana?"

Studi yang dilakukan oleh Dharamshi dan tim penelitinya, membantu menguak bagaimana bakteri klamidia berevolusi dan pertama kali menginfeksi. 

"Mengetahui bahwa klamidia memiliki kerabat yang berada di dasar laut, telah memberi kita wawasan baru mengenai bagaimana patogen mereka berevolusi," kata Dharamshi.

Pengambilan sedimen dasar laut di dekat Norwegua dan Islandia yang memiliki bakteri ()

Baca Juga: Studi: Otak Udang dan Serangga Ternyata Memiliki Banyak Kemiripan

Para peneliti menduga, bakteri klamidia yang baru ditemukan ini tidak bergantung pada organisme inang untuk bisa bertahan hidup. Berbeda dengan kerabat mereka yang patogen, yang membutuhkan inang dan menginfeksinya. Meski begitu, bakteri klamidia baru ini, dapat menguras energi dari mikroba lain yang berada di dekatnya.

“Kelompok bakteri ini bisa memainkan peran yang jauh lebih besar bagi ekologi laut daripada yang kita duga sebelumnya,” kata Wageningen Daniel Tamarit, salah seorang peneliti.

Sayangnya, hingga saat ini, para peneliti belum bisa membawa bakteri klamidia tersebut ke laboratorium dan mengambil gambarnya. Bakteri yang ditemukan, masih berada di sedimen dasar Laut Arktik, di kawasan kumpulan lubang hidrotermal yang berada di antara Islandia, daratan Norwegia, dan kepulauan Svalbard Norwegia.