Kasus COVID-19 di Indonesia Melonjak, Perhatikan 4 Hal Ini Untuk Hindari Penularan Baru

By National Geographic Indonesia, Sabtu, 14 Maret 2020 | 13:44 WIB
Ilustrasi virus corona yang menyerang organ tubuh ()

Nationalgeographic.co.id - Indonesia kini tergabung dalam barisan 105 negara dan teritori yang terkena serangan SARS-CoV-2 setelah Senin (2/3) lalu pemerintah mengonfirmasi ada dua pasien positif terinfeksi COVID-19. Seminggu kemudian, jumlahnya naik drastis menjadi 27 pasien dan kini 69 pasien.

Berbeda dari pandemi flu burung yang muncul sejak 2003 akibat kontak manusia dengan unggas, sebuah artikel kolaborasi ilmuwan Jerman dan Cina yang baru-baru dipublikasikan di The Lancet menunjukkan penyebaran virus corona yang awalnya dari Wuhan Cina ini lebih banyak dipengaruhi perilaku migrasi manusia dalam skala besar.

Penyebaran COVID-19 begitu cepat karena penularan dari orang ke orang dan lebih dipercepat lagi oleh jangkauan transportasi udara antardaerah dan antarnegara/benua. Wabah bermula dari Wuhan, kini virus ini telah menyebar ke hampir semua benua.

Karena penyakit ini belum ada obat dan vaksinnya, sangat penting untuk mencegah perluasan penyebaran virus ini. Anda bisa melakukan setidaknya empat hal ini: menghindari bepergian ke kota atau negara yang telah ditemukan virus ini, menghindari kerumunan massal, meningkatkan imunitas tubuh, dan menjaga kesehatan hewan dan melestarikan lingkungan agar hewan tidak keluar dari habitat.

1. Tunda bepergian ke daerah endemis

Langkah pemerintah Indonesia menghentikan sementara penerbangan dari Cina ke Indonesia dan arah sebaliknya dan larangan sementara kunjungan/transit warga asing dari Italia, Iran, dan Korea Selatan ke Indonesia merupakan keputusan yang tepat untuk menurunkan potensi risiko penyebaran virus ini.

Kewaspadaan ini bukan hanya pada perjalanan internasional, tapi juga pada perjalanan domestik. Karena Indonesia begitu luas dan banyak pintu masuk, serta besarnya kemungkinan kasus-kasus tidak tercatat, maka penting bagi kita untuk tetap waspada.

Agar infeksi ini tidak makin meluas, anggota masyarakat yang akan melakukan perjalanan sebaiknya mengetahui dari awal, apakah daerah tujuannya sedang mengalami pandemi COVID-19. Sebaliknya mereka yang tinggal di daerah endemis, lebih baik menunda perjalanan sampai daerah tersebut dinyatakan bersih.

Selain itu, penting bagi kita yang menempuh perjalanan, baik domestik maupun antarnegara dan benua memperhatikan kesehatan diri sendiri, sebelum, selama, dan sesudah melakukan perjalanan.

Untuk mencegah penularan, WHO menganjurkan untuk mencuci tangan dengan sabun dan menghindari atau mengurangi frekuensi memegang mukosa (lapisan dalam rongga tubuh) seperti hidung, mulut, dan mata.

Dalam perjalanan, orang dapat menjaga kebersihan diri dengan menggunakan antiseptik sebelum dan sesudah bersentuhan dengan orang. Perlu menjaga kebersihan tangan agar kalau ada virus yang melekat di tangan tidak cepat menular ke mukosa tubuh.

Sesudah perjalanan dari daerah berisiko, Anda akan mendapatkan kartu kuning health alert card dari kantor kesehatan pelabuhan di bandara internasional. Kartu ini adalah kartu screening ketika mendarat, disimpan dalam waktu 14 hari sesuai masa inkubasi coronavirus. Kartu ini harus dibawa saat berkonsultasi jika dalam masa inkubasi terjadi gejala-gejala infeksi saluran pernapasan. Selama periode itu kita harus tetap menjaga kesehatan.

Bila Anda harus berpergian pada musim wabah coronavirus seperti saat ini, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter ahli travel medicine. Mereka dapat memberikan saran yang lebih spesifik terkait perjalanan Anda.