Menjadi Pejalan Bijak Untuk Menjaga Lingkungan, Budaya, dan Ekonomi

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Senin, 16 Maret 2020 | 13:48 WIB
Seminar #SayaPejalanBijak National Geographic Indonesia di Indofest yang diisikan oleh Diky Wahyudi Lubis (kiri) (Indofest 2020)

Balut, kuliner khas Filipina berupa embrio bebek yang telah dibuahi dan bentuknya hampir sempurna, d (Lutfi Fauziah)

“Eksplor makanan boleh, tapi mencoba khas kuliner daerah itulah yang terpenting, daripada ke restoran. Kalau kamu datang ke Jogja tapi makan ke restoran jadi percuma. Bisa jadi kalau kita datang kita bisa meningkatkan ekonomi,” kata Diky.

Namun, untuk menyadari masyarakat khususnya pejalan, kampanye #SayaPejalanBijak tak bisa berdiri sendiri. Diky mengaku, bahwa untuk kampanye ini membutuhkan tangan bantuan dari seluruh elemen, seperti industri, pemerintah, dan komunitas.

Baca Juga: Geliat Rumah Jamu Marie Parakan Menjaga Warisan Jamu Nusantara

Melalui industri, seperti Indofest 2020 yang menyediakan seminar menjadi sarana kampanye ini misalnya, dilakukan untuk mengedukasi para pejalan untuk bijak dalam berpelesiran.

Melalui sektor pemerintahan, pemerintah perlu menyiapkan infrastruktur untuk pengaplikasiannya seperti penyediaan water refill pada suatu kawasan agar membantu pejalan membeli air tanpa harus membeli botol plastik.

Komunitas pegiat traveling juga penting untuk membantu mengedukasi dan melancarkan kampanye #SayaPejalanBijak melalui anggota dan komunitasnya.