Fosil Ikan Purba Berkaki Ungkap Bagaimana Sirip Menjadi Tangan

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 28 April 2020 | 13:50 WIB
IIustrasi Elpistostege yang ditemukan para peneliti ()

Nationalgeographic.co.id - Zaman Devon eksis sekitar 350 juta tahun lalu. Saat itu, Bumi hanya dihuni oleh ikan yang mulai menghuni perairan dangkal. Dalam rantai evolusi biologi, ikan kala itu memiliki tangan atau kaki untuk menuju ke daratan--menjadi awal mula evolusi makhluk Bumi hingga saat ini.

Namun, masalah mendasar dalam evolusi biologi ini adalah pada proses transisi ikan hingga menjadi vertebrata berkaki empat (tetrapoda). Akibatnya ada banyak pertanyaan dan perdebatan seputar transisi evolusi tersebut.

Kini, fosil ikan purba yang ditemukan di Kanada oleh tim planteolog dari Flinder University dan Universite du Quebec a Rimouski, membantu menguak misteri evolusi sirip ikan menjadi tangan manusia.

Rekonstruksi fosil Elpistostege ()

Studi mengenai fosil yang disebut Elpistostege, dipublikasikan pada jurnal Nature. Ia merupakan predator terbesar yang hidup di perairan dangkal seperti muara Quebec pada zaman Devon. Spesies ini memiliki taring tajam yang kuat sehingga bisa memakan beberapa ikan bersirip yang lebih besar.

“Ini adalah pertama kalinya kami menemukan jari-jari terkunci di dalam sirip dengan fin-rays. Rongga jari-jari dalam sirip itu seperti tulang jari yang ditemukan di tangan kebanyakan hewan,” kata John Long dari Flinders University. 

“Temuan ini mendorong kami untuk mengetahui asal jari-jari pada ikan dan vertebrata. Mengungkapkan bahwa pola tangan vertebrata, pertama kali berkembang jauh dalam evolusi, tepat sebelum ikan mulai meninggalkan perairan,” terangnya.

Persamaan struktur tangan pada Elpsitostege dan manusia ()

Baca Juga: Fosil Katak Tertua Ditemukan di Antartika, Ungkap Kondisi Masa Lampau

Spesimen fosil Elpistostege berukuran 1,57 meter ini, memiliki kerangka lengan pertama pada urutan evolusi ikan. Para peneliti mengungkapkan bahwa fosil tersebut memiliki struktur purba untuk humerus (lengan), jari-jari dan ulna (lengan bawah), deretan karpus (pergelangan tangan) dan falang yang disusun dalam jari-jari.

“Asal usul jari-jari berkaitan dengan pengembangan kemampuan ikan untuk menopang beratnya di air dangkal atau untuk perjalanan singkat di darat. Meningkatnya jumlah tulang kecil di sirip memungkinkan lebih banyak bidang fleksibilitas untuk meringankan bebannya pada sirip,“ kata co-author penelitian ini, Richard Cloutier dari Universite du Quebec a Rimouski. 

Mengenai rantai evolusi dengan manusia, Cloutier menjelaskan, “Elpistostege belum tentu leluhur kita, tetapi yang terdekat kita, bisa sampai pada ‘fosil transisi’, transisi antra ikan dan tetrapoda.”