Nationalgeographic.co.id - Para peneliti dari Cambridge University meneliti masker buatan rumah sebagai alternatif dari masker komersial atau bedah. Mereka ingin mengetahui apakah masker kain yang terbuat dari kaus, syal, sarung bantal, katun campuran, linen dan sutra, efektih menangkal virus atau tidak.
Untuk melakukan studi tersebut, para peneliti melibatkan 21 partisipan dengan kondisi sehat. Para subjek ini kemudian dibagi menjadi tiga kelompok: yang memakai masker bedah, masker kain dan tidak memakai masker sama sekali.
Ketahanan masker diuji dengan mikroorganisme Bacillus atrophaeus dan Bacteriophage MS2. Selain itu, baik masker bedah dan kain juga dites dengan konsentrasi aerosol bakteri dan virus yang tinggi untuk menilai efisiensi penyaringannya.
Kenyamanan dan efektivitas kedua masker pun dibandingkan melalui sampel udara.
Baca Juga: Perang dengan Patogen dan Apa yang Diajarkan Sejarah Untuk Lawan Corona
Hasilnya menunjukkan bahwa masker bedah maupun kain secara signifikan mengurangi jumlah mikroorganisme--meskipun masker bedah tiga kali lebih efektif dalam memblokir transmisi ketimbang masker buatan sendiri.
Terkait manfaat penyaringan, semua jenis kain yang diuji tadi juga menunjukkan kemampuan untuk memblokir aerosol mikrob.
Masker bedah memiliki efisiensi penyaringan paling tinggi, diikuti oleh kantong penyedot debu. Namun, ketebalan kantong menciptakan penurunan tekanan tinggi pada bahan sehingga membuatnya tidak cocok untuk masker wajah.
Hal yang sama juga terjadi pada kain lap. Ia menunjukan efisiensi penyaringan yang relatif tinggi dari mikroorganisme Bacillus atrophaeus dan Bacteriohage MS2. Namun, bahan tersebut kurang cocok untuk dijadikan masker wajah karena ketebalannya.
Bahan yang paling cocok untuk dijadikan masker wajah adalah kain sarung bantal dan kaus katun. Keduanya memberikan efisiensi penyaringan yang baik serta memiliki bahan yang nyaman untuk dijadikan masker wajah.
Baca Juga: Mengapa #DiRumahAja Bisa Membantu Menyelamatkan Nyawa Banyak Orang?
Efisiensi penyaringan masker buatan rumah tergantung pada berbagai faktor. Yakni, struktur dan komposisi, ukuran, bentuk, dan sifat fisik partikel-partikel yang terpapar pada bahan.