Nationalgeographic.co.id - Para ilmuwan berhasil menemukan tiga spesies baru reptil terbang yang hidup di Sahara 100 juta tahun lalu. Profesor David Martill, ahli paleontologi di University of Portsmouth, menemukannya bersama tim peneliti dari Maroko dan AS.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Cretaceous Research ini mengungkapkan kelompok pterosaurus yang menghuni Maroko zaman prasejarah.
Baca Juga: Salah Satu Dinosaurus Terakhir di Bumi Ditemukan di Kota New Mexico
Seorang juru bicara universitas mengatakan: "Temuan baru tersebut menunjukkan bahwa pterosaurus Afrika sangat mirip dengan yang ditemukan di benua lain.
“Predator terbang ini melambung di atas dunia yang didominasi oleh predator, termasuk pemburu seperti buaya dan dinosaurus karnivora. Menariknya, herbivora seperti sauropoda dan dinosaurus ornithischia malah jarang ditemukan,” tambahnya.
"Banyak predator, termasuk pterosaurus bergigi, memangsa banyak ikan."
Martill berkata: “Kita berada di zaman keemasan untuk menemukan pterodactyl. Tahun ini saja kami telah menemukan tiga spesies baru, padahal ini masih bulan Maret.”
Pterosaurus baru, yang teridentifikasi dari bongkahan rahang dan gigi yang ditemukan di tengah Kem Kem Beds of Morocco, memiliki bentang sayap tiga hingga empat meter.
Baca Juga: Fosil Cacing Kuno Tertua Ini Ungkap Evolusi Hewan Bilateria
Juru bicara itu mengatakan: "Para nelayan udara ini menyambar mangsanya menggunakan satu set gigi besar, yang terlihat seperti pembunuh dan membentuk cengkeraman gigi yang sangat efektif.
"Pterosaurus besar seperti ini akan mampu mencari makan jarak jauh, mirip dengan burung masa kini seperti condor dan elang laut."