Peneliti Temukan Dua Jenis Air dari Sumber Berbeda di Planet Mars

By Aditya Driantama H, Senin, 6 April 2020 | 16:57 WIB
Kawah di planet Mars yang diduga terbentuk oleh sumber air purba. ()

Nationalgeographic.co.id - Analisis meteorit Mars menunjukkan bahwa setidaknya ada dua jenis air yang terkandung pada danau di Mars. Ini menunjukkan bahwa planet itu tidak terbentuk dengan cara yang mirip dengan Bumi dan mungkin memperoleh hidrogen dari faktor luar.

Dari mana air tersebut berasal? Bagaimana Mars terbentuk? Hal ini telah lama menjadi misteri. Bermula dari pertanyaan tersebut, para ilmuwan dari University of Arizona mulai melakukan penelitian.

Baca Juga: Juli Mendatang, NASA Akan Luncurkan Helikopter ke Planet Mars

Untuk merekonstruksi sejarah air dan asal usul planet ini, mereka menganalisis dua meteorit Mars yang diketahui telah berinteraksi dengan cairan yang terkandung di bawah permukaan planet. Meteorit ini bernama Northwest Africa 7034 (Black Beauty) dan Allan Hills 84001.

Secara khusus, dua jenis hidrogen ditemukan pada meteorit tersebut. Satu hanya mengandung proton dalam nukleusnya, yang dikenal sebagai hidrogen ringan, dan yang kedua proton dan neutronnya, juga dikenal sebagai deuterium atau hidrogen berat.

Meteorit Northwest Africa 7034 ()

Di Bumi, air yang tertahan di dalam bebatuan tidak terfraksinasi, artinya tidak banyak menyimpang dari air laut. Di sisi lain, analisis meteorit sebelumnya telah memprediksi bahwa Mars sangat bervariasi.

Dua jenis hidrogen yang berbeda, seperti yang dijelaskan dalam jurnal di Nature Geoscience, menunjukkan bahwa Mars memiliki setidaknya dua jenis air yang mungkin berasal dari sumber yang berbeda. Selama beberapa miliar tahun sejarah planet ini, dua benda langit dengan kadar air yang berbeda mungkin bertabrakan dan tidak pernah bercampur.

Baca Juga: Zona Aman, Cara Saturnus Menjaga Satelitnya Agar Tidak Terjatuh

Jessica Barn, asisten profesor ilmu planet di University of Arizona, lewat situs resmi universitas, mengatakan bahwa hipotesis awal sebelum memulai proyek ini adalah bahwa interior Mars lebih mirip bumi dan tidak terfraksinasi. Oleh sebab itu, penemuan terbaru ini dianggap menarik karena atmosfer Mars ternyata terfraksinasi, meski kurang lebih sama dengan kerak bumi. 

Analisis lebih lanjut juga menemukan dua jenis batuan vulkanik Mars, yakni shergottit yang padat dan shergottit yang tipis, yang keduanya mengandung air dengan rasio isotop hidrogen yang berbeda.