Dikenal pula istilah penyebutan “Zoom-bombing”, di mana orang asing bergabung dalam percakapan dan membajaknya dengan menyiarkan tayangan vulgar, dan meneriakan kata-kata kotor, dan ancaman pada peserta konferensi yang berlangsung.
Spesialis keamanan siber Jake Moore, dari perusahaan antivirus ESET, merekomendasikan penggunaan platform video enkripsi end-to-end lainnya untuk memastikan privasi.
"Untuk pertemuan bisnis sosial dan ringan mereka baik-baik saja selama pengguna menyadari data apa yang dibagikan oleh Zoom kepada pihak ketiga," katanya, dikutip dari Independent. "Saya pasti tidak akan merekomendasikan menggunakan perangkat lunak gratis untuk pertemuan sensitif atau pribadi."
Namun, jika ingin menggunakan Zoom secara aman tanpa serangan Zoom-bombing, sebaiknya Anda sebagai pengguna tidak membagikan tautan pertemuan di sosial media lain maupun website yang bersifat publik, dan sebaiknya mengaktifkan fitur password agar tidak sembarang orang bisa masuk dalam percakapan.