Nationalgeographic.co.id - Suatu peradaban tidak bisa bergantung sendirian tanpa melakukan transaksi perdagangan dengan bangsa di luar negerinya. Bangsa Viking juga melakukan interaksi dengan luar bangsanya.
Fakta ini ditemukan ketika beberapa bukti-bukti kegiatan perjalanan jauh mereka terungkap pertama kali pada 2011. Hal ini membuat banyak arkeolog melakukan banyak penelitian di kawasan tersebut.
Salah satu penemuan yang baru-baru ini ditemukan adalah rute perdagangan bangsa Viking, yang menghubungkan kawasan mereka dengan pasar Eropa selama ratusan tahun.
Baca Juga: Bangsawan Tiongkok Ini Dimakamkan Bersama Keledai, Apa Alasannya?
Selama penyelidikan, para arkeolog berfokus pada lapisan es yang telah meleleh selama sembilan tahun terakhir dan mengumpulkan benda-benda dari zaman perunggu hingga sekitar 300 Masehi.
Kebanyakan benda-benda yang berusia paling tua yang ditemukan adalah panah dan peralatan berburu lainnya. Kemudian pada bagian atas lapisan es, ditemukan banyak sepatu kuda, tongkat berjalan, kereta luncur yang hancur, sarung tangan wol, sepatu kulit, dan tumpukan kotoran kuda.
Setelah mengidentifikasi benda-benda tersebut, para arkeolog menyadari bahwa lokasi penemuan mereka adalah rute perdagangan di masa lalu, yang kini disebut sebagai jalur Lendbreen.
"Kami baru sadar bahwa ini adalah jalur pegunungan, dari lembah sungai di dekat padang rumput gunung yang tinggi,” kata Lars Piloe, arkeolog dari Innlandet County Council Department of Cultural Heritage, Norwegia.
"Ini pertama kalinya kami memiliki situs seperti ini di Eropa Utara," imbuhnya.
Penanggalan karbon mengenai jalur ini mencatat bahwa itu telah digunakan sekitar 300 Masehi. Dan masyarakat setempat menggunakan gletser untuk menavigasi perjalanan.
"Ini mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, tetapi gunung-gunung tinggi terkadang memang berfungsi sebagai jalur komunikasi utama, bukan hambatan utama," kata salah satu peneliti, James Barrett dari University of Cambridge.