Nationalgeographic.co.id - Di Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan, singa-singa terlihat tidur di jalanan, sementara anjing liar terekam bermain di lapangan golf, saat negara tersebut sedang melakukan karantina wilayah (lockdown) akibat pandemi COVID-19.
Richard Sowry, penjaga taman nasional, melihat sekelompok singa tidur di tengah jalan saat ia sedang melakukan patroli pada Rabu (15/4) lalu. Pihak taman nasional mengatakan, singa-singa tersebut biasanya ditemukan di dekat Kempiana Contractual Park, yang tertutup bagi turis.
Namun kini, mereka justru terlihat tidur siang di jalanan yang dekat dengan pintu masuk dan perkemahan pengunjung--yang tentu saja kosong selama lockdwon.
"Padahal hewan-hewan biasanya menjauhi jalanan," ujar Ike Phaahla, juru bicara Taman Nasional Kruger, kepada Newsweek.
Baca Juga: Hewan Terpanjang di Dunia Ditemukan di Perairan Australia
Tidak hanya singa, beberapa hewan juga terlihat berkeliaran di tempat-tempat yang tidak biasa. Jean Rossouw, pengawas Skukuza Golf Course di taman nasional tersebut, mengatakan bahwa halaman rumput dan jalur air di lapangan golf telah menjadi "tempat bermain yang sempurna" bagi sejumlah hewan.
"Saat mengerjakan tugas sehari-hari, saya beruntung bisa menyaksikan pemandangan satwa yang menakjubkan. Saya melihat segerombol zebra, antelope, bahkan anjing liar yang mengunjungi lapangan golf. Biasanya mereka terlalu malu untuk datang," cerita Rossouw.
Brian Silliman, dari Rachel Carson Distinguished Professor of Marine Conservation Biology, mengatakan bahwa hewan-hewan mengubah perilakuknya sebagai respons dari karantina wilayah dan ketiadaan manusia. Mereka melakukan adaptasi dengan sangat cepat.
"Ini merupakan perubahan perilaku hanya dalam beberapa minggu. Mereka merespons dengan cepat terkait wilayahnya yang bebas gangguan manusia," kata Silliman.
Baca Juga: Spesies Baru dari Iguana Hitam Ditemukan di Karibia, Seperti Apa?
Taman Nasional Kruger telah ditutup untuk umum sejak 25 Maret 2020 setelah Presiden Cyril Ramaphosa menyatakan lockdown nasional untuk membatasi penyebaran COVID-19. Absennya turis memberi keuntungan bagi kehidupan alam liar di taman nasional.
Meski begitu, menurut Phaahla, kondisi ini tak selamanya bagus. "Tidak adanya turis berarti berkurangnya dampak manusia, seperti penggunaan air, sampah, dan kemacetan. Ini merupakan hal baik. Namun, di sisi lain, kondisi tersebut juga berdampak pada pendapatan. Model ekonomi yang baik merupakan komponen penting pada konservasi," paparnya.