Nationalgeographic.co.id - Untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19), Presiden Joko Widodo, dilansir dari Kompas.com telah mengimbau masyarakat untuk berkegiatan di dalam rumah, dan tidak disalahgunakan untuk pergi berlibur.
"Kebijakan belajar di rumah, bekerja di rumah, beribadah di rumah. Jangan sampai kebijakan ini dilihat sebagai sebuah kesempatan untuk liburan," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas lewat video conference dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/3/2020).
Dengan ini, beberapa destinasi wisata pun ditutup untuk mencegah masyarakat berlibur dan mengantisipasi penyebaran virus corona. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh kawasan pariwisata Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).
Baca Juga: LIPI: Cegah Penyebaran Virus Corona Tidak Perlu Membunuh Kelelawar
Kawasan pariwisata TNUK sendiri meliputi Taman Nasional Ujung Kulon, Pulau Peucang, Pulau Panaitan, Pulau Handeuleum, dan pulau-pulau sekitar Selat Sunda.
“Sangat berpengaruh banget dengan adanya virus corona, wisata alam Taman Nasional Ujung Kulon ditutup 14 hari kedepan,” kata Deden Andriyana, pengurus wisata TNUK.
“Untuk tamu yang sudah booking, terpaksa kita balikin DPnya (down payment),” imbuhnya.
Baca Juga: Bagaimana Pagebluk COVID-19 Dibandingkan dengan Flu Babi 2009?
Deden menyampaikan bahwa penutupan dilakukan sejak kebijakan kegiatan di rumah berlaku pada Minggu (15/3/2020).
Selama penutupan, pihak wisata TNUK akan menunggu selama 14 hari ke depan hingga keadaan kembali normal.
“Kalau tidak memungkinkan bisa ditambah waktu penutupannya,” kata Deden saat dihubungi.
Untuk ke depannya jika dibuka kembali, pihak pengurus TNUK akan menyiapkan peralatan layak untuk mencegah wabah. Pihak TNUK akan mengusahakan kesiapan tim medis, alat pengukur suhu, dan lainnya.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR