Nationalgeographic.co.id - Monumen bersejarah Taj Mahal ditutup sementara sebagai cara untuk mengentikan penularan virus corona.
Hal ini dilakukan karena terdapat puluhan ribu wisatawan yang mengunjungi Taj Mahal setiap harinya. Oleh sebab itu, menutup kunjungan wisata ke "monumen cinta" ini dirasa sangat penting menurut Kementerian Kebudayaan India.
Taj Mahal memang menjadi salah satu objek wisata populer dunia. BBC.com mengungkapkan wisatawan yang datang bisa mencapai 70.000 orang tiap harinya.
Baca Juga: Everest Ditutup Untuk Cegah Corona, Wisata Nepal Paling Terdampak
Tidak hanya Taj Mahal, pemerintah India juga mengumumkan bahwa semua monumen dan museum yang dijalankan oleh Survei Arkeologi India telah ditutup untuk menjaga orang-orang agar tetap aman.
Lebih lanjut, Menteri Kebudayaan Prahlad Patel mengatakan, 143 monumen dan museum akan ditutup hingga 31 Maret dan keputusan akan ditinjau kembali setelahnya.
Laporan menyatakan bahwa kasus corona di India mencapai 126 dan telah memakan 3 korban jiwa. Karena itu, India juga telah mengambil sejumlah langkah lain untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
Seperti penangguhan visa selama satu bulan untuk beberapa kategori tertentu, perjalanan bebas visa wisatawan mancanegara ditangguhkan hingga 15 April dan mereka yang diizinkan masuk dikarantina selama 14 hari.
Baca Juga: Kematian Akibat COVID-19 Meningkat, Iran Persiapkan Kuburan Massal
Sekolah, kampus, dan teater film di sebagian negara bagian juga telah ditutup hingga 31 Maret. Serta laga Indian Premiere League (IPL) juga ditunda hingga 15 April.
Kebijakan-kebijakan itu membantah tuduhan bahwa India adalah negara yang lambat dalam menangani kasus. Kementerian Kesehatan India yakin bahwa adanya upaya-uapaya di atas adalah bentuk kesiapan India menangani wabah corona.
Source | : | bbc.com |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR