Dalam surat-suratnya, Kartini sebenarnya sudah menyatakan keinginannya untuk menuntut ilmu hingga ke negeri kincir tersebut. Namun, impian itu kandas karena sulitnya perempuan Bumiputera untuk mendapatkan pendidikan, apalagi hingga ke luar negeri.
Meski begitu, Kartini diketahui juga pernah merekomendasikan sejumlah nama untuk sekolah ke Belanda. Salah satunya adalah Agus Salim, yang terungkap dalam surat Kartini kepada Rosa Abendanon tanggal 24 Juli 1903.
Baca Juga: Kartini, Si Darah Biru yang Kesal Disebut Putri Bangsawan
Dengan demikian, terlihat wajar bahwa isu pendidikan pun menjadi bahasan penting dalam surat-surat Kartini.
Kartini pun menuntut perempuan untuk dapat pendidikan. Ini dilakukan, menurut Kartini, bukan untuk menyaingi laki-laki.
Namun, Kartini memahami bahwa perempuan dikodratkan menjadi ibu, dan ibu merupakan pendidik pertama untuk tiap manusia. Alasan itulah yang dinilai Kartini perlunya perempuan mendapat pendidikan.