Lima Kisah Penyelamatan Paling Dramatis dalam Sejarah Dunia

By Gita Laras Widyaningrum, Senin, 27 April 2020 | 20:17 WIB
Tim penyelamat setelah berhasil mengeluarkan 33 pekerja tambang yang terjebak di bawah batu. (Nicolas Torres /LatinContent/Getty Images)

Nationalgeographic.co.id - Masih ingatkah Anda dengan kisah penyelamatan 12 anak dan pelatih sepak bola mereka yang terjebak di gua Thailand selama 18 hari? Meski sudah hampir dua tahun berlalu, tapi kisah tersebut masih dikenang hingga sekarang.

Namun, selain peristiwa tersebut, ada lima kisah penyelamatan dramatis lainnya yang pernah tercatat dalam sejarah. Berikut di antaranya yang dikutip dari situs History.com:

Sekelompok penambang terjebak selama dua bulan hari di bawah permukaan tanah

Peristiwa ini menarik perhatian dunia karena belum pernah terjadi sebelumnya. Sebanyak 33 penambang Cile berhasil bertahan hidup setelah 68 hari terjebak di bawah tanah.

Pada Agustus 2010, poros tambang tembaga tempat mereka bekerja tiba-tiba ambruk. Ketika tim penyelamat berusaha mengeluarkan para pekerja tambang, galian lainnya pun ikut runtuh. Membuat mereka terjebak di belakang 770 ribu ton batu.

Para penambang ini bisa berkomunikasi dengan dunia luar hanya melalui lubang yang dibor oleh tim penyelamat. Pria-pria yang terperangkap itu juga berbicara secara singkat dengan keluarga mereka melalui lubang.

Baca juga: Ini Cara Penyelam Mengeluarkan Anak-anak yang Terjebak di Gua Thailand

Setelah proses pengeboran yang panjang dan melelahkan, ke-33 penambang akhirnya bisa diangkat ke atas permukaan dengan selamat.

Bertahun-tahun kemudian, para penambang dan tim penyelamat mengatakan bahwa mereka masih merasakan emosi melelahkan dan gangguan stres pascatrauma yang tersisa dari musibah tersebut.

Balita menghabiskan 58 jam di dasar sumur

Pada Oktober 1987, Jessica McClure yang berusia 18 bulan menjadi perbincangan ketika dia melangkah ke sumur air yang tak terpakai di rumah bibinya di Midland, Texas.

McClure terjebak di sumur kedalaman 22 kaki selama dua setengah hari sementara tim penyelamat menentukan cara terbaik untuk mengeluarkannya.

Tim penyelamat membutuhkan waktu 58 jam untuk mengeluarkan 'Baby Jessica' dari sumur dengan kedalaman 22 kaki. (David Woo/Sygma via Getty Images)

Petugas penyelamat beberapa kali mempertimbangkan dan membatalkan rencana sebelum akhirnya memutuskan untuk mengebor sumur lain di sebelahnya. Mereka kemudian membuat terowongan di antara kedua sumur.

Proses penyelamatan McClure ini mencuri perhatian, bahkan disiarkan secara langsung di televisi.

“Bayi Jessica” mengalami luka ringan, dan kehilangan jari kakinya akibat luka membusuk setelah proses penyelamatan. Kini, McClure telah menjadi seorang ibu dan tinggal di Texas.

Ketika tim penyelamat berhasil menghindari bencana ala Titanic

Saat SS Andrea Doria bertabrakan dengan kapal laut Swedia pada 1956, itu bisa saja menyebabkan musibah seperti Titanic.

Kapal Italia tersebut menubruk MS Stockholm karena kesalahan operator pada siang berkabut di perairan lepas pulau Nantucket. Tabrakan tidak bisa dihindari oleh awak kapal yang panik.

Penumpang SS Andrea Doria merasakan sentakan besar, bersamaan dengan suara dentingan logam. Di salah satu ruangan kapal, kelompok orkestra sedang memainkan lagu “Arrivederci, Roma” sebelum akhirnya terlempar dari panggung karena kekuatan tabrakan.

Kapal SS Andrea Doria sebelum tenggelam. (Underwood Archives/Getty Images)

Saat SS Andrea Doria mulai tenggelam, para penumpang menyadari bahwa sebagian besar sekoci telah rusak akibat tabrakan.

Kru penolong berjuang untuk mencari sekoci yang tersisa, sementara kapal lain di sekitarnya bergegas membantu menyelamatkan penumpang dan awak kapal.

Proses penyelamatan saat kapal Titanic tenggelam telah dikritik karena respons yang lamban dan kurangnya bantuan dari kapal lain.

Sebaliknya, penyelamatan SS Andrea Doria akhirnya menjadi kemenangan menunjukkan kecekatan tim penyelamat. Lima kapal lain bekerja sama menyelamatkan 1.663 awak dan penumpang sebelum Andrea Doria terbalik dan tenggelam.

Lima puluh satu orang meninggal akibat tabrakan, namun proses penyelamatan tersebut secara luas dianggap sebagai salah satu yang paling sukses sepanjang masa.

Serangan bunuh diri yang membebaskan 500 tawanan perang

Selama Perang Dunia II, kamp penjara Jepang di Cabanatuan City, Filipina, mengurung ratusan orang Amerika dan Filipina.

Kondisi di dalam kamp sangat memprihatikan. Ketika perang berlanjut, tentara Jepang mulai mengeksekusi tahanan di kamp lain.

Kemudian, Angkatan Darat AS Keenam, melakukan operasi penyelamatan yang hampir membunuh nyawa mereka. Dengan bantuan para gerilyawan Filipina, tentara berhasil mencapai 35 mil di belakang garis Jepang.

Para tawanan yang berhasil dibebaskan. (Carl Mydans/The LIFE Picture Collection/Getty Images)

Lokasi tersebut dipenuhi dengan pasukan musuh, namun mereka berhasil menyelinap ke kamp pada 30 Januari 1945. Membuat para penjaga kewalahan sehingga bisa membawa tahanan keluar kamp. Secara keseluruhan, ada 510 tahanan yang dibebaskan.

Hingga saat ini, misi penyelamatan berani tersebut dikenal dengan nama ‘The Great Raid’.

Seorang pria lajang mempertaruhkan segalanya untuk menyelamatkan desa di Meksiko

Jesús García hanyalah seorang teknisi rem kereta. Namun, pada 7 November 1907, ia menjadi pahlawan dalam salah satu proses penyelamatan bersejarah.

Siang itu, pria berusia 23 tahun ini sedang beristirahat di Nacozari, sebuah kota di Meksiko, ketika para pekerja memberitahunya tentang kebakaran yang terjadi di salah satu gerbong kereta.

Kereta api tersebut membawa dinamit yang akan dikirim ke tambang terdekat. Jika dinamit meledak, maka yang rusak bukan hanya keretanya, tetapi juga menyebabkan kebakaran besar di sekitar rel.

Tindakan cepat Jesús García berhasil menyelamatkan warga desa dari ledakan kereta yang membawa dinamit. (History.com)

Ketika rekan kerjanya panik, García justru langsung beraksi. Ia melompat ke dalam kereta seorang diri dan berusaha mengarahkannya ke jurang. Empat mil kemudian, semua bagian kereta meledak.

Baca juga: 7 Pembunuhan yang Mengguncang Dunia, John Lennon Hingga Mahatma Gandhi

Meskipun 13 orang meninggal, tapi jumlahnya mungkin bisa lebih banyak jika Garcia tidak segera bertindak.

Meskipun yang tersisa dari Garcia hanya sepatu botnya, namun ia tidak terlupakan. Pemuda ini lantas menjadi legenda dan subjek dari puisi maupun lirik lagu.

Monumen peringatan dibangun di Meksiko, dan kota Nacozari mengubah namanya menjadi Nacozari de García.