Ahli Palaeontologi Temukan ‘Tempat Paling Berbahaya’ dalam Sejarah Bumi

By Gita Laras Widyaningrum, Rabu, 29 April 2020 | 16:30 WIB
(Davide Bonnadona)

Nationalgeographic.co.id – Menurut sebuah studi terbaru, batuan cretaceous di tepi gurun Sahara sepertinya tidak hanya menjadi tempat hidup para dinosaurus.

Kem Kem Group di Maroko Timur mungkin juga mewakili kandidat utama sebagai waktu dan tempat yang paling berbahaya untuk hidup di Bumi. Kesimpulan ini didapat berdasarkan banyaknya karnivora bertubuh besar yang terbukti dalam catatan fosil.

“Itu merupakan tempat paling berbahaya dalam sejarah Bumi. Sebuah tempat di mana manusia tidak akan bisa bertahan hidup dalam waktu lama,” kata Nizar Ibrahim, ahli palaeontologi dari University of Detroit Mercy.

Baca Juga: Memetakan Seni Cadas di Perairan Papua, Menyingkap Peradaban Leluhur Nusantara

Dalam penelitian terbaru, Ibrahim dan timnya mereview berlimpahnya bukti fosil dari apa yang sebelumnya disebut sebagai ‘Kem Kem beds’. Kem kem beds merupakan endapan kaya fosil yang terletak di perbatasan Maroko-Algeria dan berasal dari periode Cretaceous Akhir.

Keberadaan situs ini telah lama diketahui--tidak hanya oleh para ahli paleontologi, tapi juga pemburu fosil. Dengan kata lain, sisa-sisa peninggalan dinosaurus, reptil kuno, dan makhluk lainnya, sudah tersebar di berbagai belahan dunia sebagai koleksi pribadi.

Tersebarnya fosil langka tersebut berarti kita kehilangan kesempatan untuk mengetahui apa yang sebenarnya diwakili oleh Kem Kem Group. Oleh sebab itu, Ibrahim dan rekan-rekan penelitinya mencoba menganalisis hal tersebut dengan melakukan kunjungan ke koleksi fosil di beberapa benua.

Menurut Ibrahim, hasil studinya menyediakan “jendela ke era dinosaurus Afrika”. Juga menunjukkan bahwa Kem Kem Group sebenarnya mencakup dua situs kaya fosil yang berbeda: yaitu Gara Sbaa dan formasi Douira atas.

Baca Juga: Bagaimana Perubahan Iklim Memengaruhi Perburuan Manusia Prasejarah?

Kedua formasi ini menunjukkan sejumlah dinosaurus dan pterosaurus, crocodyliforms kuno, kura-kura, sisa-sisa ikan, ditambah berbagai invertebrata, tanaman, dan jejak fosil. Mungkin fitur yang paling luar biasa dari paleoekosistem Kem Kem adalah apa yang kemudian dikenal sebagai ‘Stromer’s riddle': penuh dengan dinosaurus predator versus herbivora yang terlihat di Kem Kem Group dan Formasi Bahariya di Mesir.

"Setidaknya tiga dari empat predator berbadan besar ada di Kem Kem dan formasi Bahariya—termasuk 10% predator dinosaurus terbesar di dunia,” ungkap peneliti.

Di saat yang bersamaan, herbivora berbadan besar tidak terlalu banyak dan beragam.

Penemuan ini dipublikasikan pada ZooKeys.