Nationalgeographic.co.id - Para ilmuwan telah menemukan jejak kaki dinosaurus di atap sebuah gua di Prancis. Namun, ini bukan berarti dinosaurus raksasa tersebut berjalan di langit-langit gua.
Baru-baru ini, melalui jurnal yang dipublikasikan pada Journal of Vertebrate Paleontology, para peneliti dari University of Burgundy-Franche-Comté mengungkapkan bahwa selama ekspedisi 2015 di sekitar gua Castelbouc di Prancis, mereka menemukan tiga jejak dinosaurus.
Baca Juga: Eksploitasi Hewan Oleh Manusia Sebabkan Kita Rentan Terkena Virus
Jejak ini diduga terbentuk sekitar 166 juta hingga 168 juta tahun yang lalu dan terawetkan dengan baik pada ketinggian 1,25 meter. Cetakan jejak ini berasal dari beberapa jenis sauropoda terbesar yang diketahui di seluruh dunia.
Belum bisa dipastikan spesies sauropoda apa yang membuat jejak tersebut. Namun, ukurannya menunjukkan bahwa ini jejak dari titanosaurus--sekelompok sauropoda berleher panjang yang mencakup hewan darat terbesar yang pernah ada.
Bagaimana jejak kaki raksasa lembut ini berakhir di atap gua? Kembali ketika sauropoda menginjak Bumi, situs gua ini berada di permukaan planet, tetapi proses geologis telah mengubur sedimen selama jutaan tahun. Dengan sedikit keberuntungan, proses tersebut membuat skenario di mana muncul kesan kaki timbul di langit-langit.
Mencapai bagian gua tersebut tidaklah mudah. Jejak yang ditemukan sekitar 500 meter di bawah permukaan Bumi, hanya dapat diakses setelah melintasi jaringan gua yang berliku yang sering dibanjiri air pascamusim hujan.
Baca Juga: Manusia Purba Lucy Diketahui Memiliki Struktur Otak Seperti Simpanse
Para peneliti mengatakan, menemukan jejak dinosaurus di lingkungan seperti ini sangatlah langka, tetapi itu menunjukkan bahwa gua yang jarang dijelajahi di dunia bisa menjadi rumah bagi harta paleolitik yang jauh lebih banyak daripada yang diperkirakan.
Ini bukan pertama kalinya jejak kaki dinosaurus ditemukan dalam keadaan tidak biasa. Pada Februari lalu, para peneliti menerbitkan makalah lain yang mendokumentasikan satu set jejak dinosaurus lebih kecil yang berada di atap sebuah gua di dekat Gunung Morgan, Queensland, Australia.
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Aditya Driantama H |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR