Apa yang Akan Terjadi Pada Tubuh Saat Mengalami Overdosis Kafein?

By Gita Laras Widyaningrum, Kamis, 21 Mei 2020 | 16:20 WIB
Ilustrasi kafein. (Noora AlHammadi/Unsplash)

Pasien kemudian diberi perawatan pengganti cairan dan elektrolit. Namun, karena kondisinya tidak membaik, ia dipindahkan ke perawatan intensif, dibius, diberikan hemodialisis, serta harus memakai ventilator.

Baca Juga: Kucing yang Terinfeksi Virus Corona Dapat Menularkannya ke Kucing Lain

Dia juga diberikan perawatan bikarbonat intravena untuk memperbaiki status asam-basanya, juga obat magnesium sulfat untuk mengendalikan aritmia dan mengaktifkan arang demi membantu membersihkan racun dari ginjalnya. Hormon yang disebut norepinefrin (alias noradrenalin) pun diberikan untuk memerangi efek kafein pada tekanan darah.

Emulsi lemak yang disebut intralipid diberikan kepada pasien, tapi bukan untuk tujuan biasa sebagai sumber energi dan nutrisi. Dalam beberapa tahun terakhir, zat ini semakin banyak digunakan untuk membantu menghilangkan bahan beracun dari tubuh.

Fakta bahwa banyak sekali yang harus diobati menjadi bukti betapa parahnya efek kafein jika dikonsumsi berlebihan. Pada konsentrasi yang cukup tinggi, ia bisa menjadi zat yang mengganggu berbagai proses metabolisme di seluruh tubuh.

Penemuan ini dipublikasikan pada BMJ Case reports.