Ragam Temuan Permainan Papan Kuno, Bagaimana Cara Memainkannya?

By Fikri Muhammad, Rabu, 27 Mei 2020 | 14:58 WIB
Papan Ludus Latrunculorum ditemukan di Roman Britain (Warisan Inggris / The Trustees of Corbridge Excavation Fund) ()

Nationalgeographic.co.id - Jauh sebelum Settlers of Catan, Scrabble, dan Risk memiliki banyak penggemar, legiun Romawi kuno menghabiskan waktu bermain Ludus Latrunculorum. Berikut beberapa permainan papan kuno yang di rangkum oleh Meillan Solly pada laman smithsonian.

Senet

Senet, dipajang di Metropolitan Museum of Art ()

Senet merupakan salah satu permainan papan yang paling awal diketahui. Bukti arkeologis dan artistik menunjukan bahwa senet dimainkan pada awal 3100 SM, ketika dinasti pertama Mesir baru saja berkuasa. Tokoh seperti Tutankhamun dan Ratu Nefretari pun diyakini gemar memainkannya. 

Menurut Metropolitan Museum of Art, anggota kelas atas masyarakat Mesir memainkan Senet menggunakan papan permainan berhias. Sedangkan masyarakat kelas bawah menggunakan permukaan batu, meja, atau lantai yang digores. 

Baca Juga: Dari Mana Olahraga Sepak Bola Berasal? Ini Penjelasan Peneliti

Papan senet berukuran panjang, terdiri dari 30 kotak yang disusun dalam tiga baris paralel sepuluh. Dua pemain menerima jumlah token permainan yang sama, biasanya antara lima hingga tujuh, dan berlomba untuk mengirim semua bagian mereka ke ujung papan.

Seperti kebanyakan permainan strategi, pemain memiliki kesempatan untuk menggagalkan lawan mereka--berkompetisi untuk bergerak maju atau bahkan mengirim mereka mundur di papan.

Permainan Kerajaan Ur

Papan yang berumur sekitar 4.500 tahun ini menampilkan kotak plak shell yang dikelilingi oleh potongan-potongan lapis lazuli dan didekorasi dengan desain bunga dan geometris yang rumit. (British Museum)

Para peneliti sering kesulitan menentukan aturan main pada sebuah permainan ribuan tahun lalu. Namun, berkat tablet paku sederhana yang diterjemahkan oleh kurator British Museum, Irving Finkel, selama 1980-an, para ahli jadi memiliki serangkaian instruksi terperinci untuk permainan Kerajaan Ur.

Penemuan kembali permainan modern yang berusia sekitar 4.500 tahun ini merupakan tanggal untuk penggalian Sir Leonard Woolley atas kota Mesopotamia kuno di Pemakaman Kerajaan Ur antara tahun 1922 dan 1934.

Woolley menggali lima papan, yang paling mengesankan di antaranya menampilkan kotak plak cangkang yang dikelilingi oleh potongan-potongan lapis lazuli dan dihiasi dengan desain bunga dan geometris yang rumit.

Papan permainan ini, sekarang disimpan di British Museum, disusun serupa dengan papan Senet, dengan tiga baris bujur sangkar ditempatkan pada baris paralel.

Permainan Kerajaan Ur terdiri dari 20 kotak. Bentuknya, terdiri dari blok 4 panel 3 yang terhubung ke blok 2 panel 3 oleh sebuah "jembatan" yang terdiri dari dua kotak.

Untuk menang, pemain harus berlari ke ujung papan lawan, bergerak memotong menurut gulungan dadu buku jari. Kotak yang dihiasi dengan bunga mawar disebut "bidang keberuntungan," berfungsi mencegah ditangkap oleh lawan atau memberi pemain giliran tambahan.

Meskipun nama permainan ini diperoleh dari kota metropolitan Mesopotamia, Finkel mencatat bahwa para arkeolog sejak itu telah menemukan lebih dari 100 contoh permainan di seluruh Irak, Iran, Israel, Suriah, Yordania, Mesir, Turki, Siprus dan Kreta.

Versi selanjutnya dari papan memiliki tata letak yang sedikit berbeda, menukar blok kanan dan menjembatani satu baris delapan kotak. (Format ini, lebih dikenal dengan nama kotak dua puluh, yang populer di Mesir Kuno).

Mehen

Papan Mehen. (Anagoria)

Dalam ensiklopedi Oxford History of Board Games, David Parlett menggambarkan Mehen - yang namanya diambil dari dewa ular, sebagai "permainan ular Mesir."

Dimainkan antara 3100 SM dan 2300 SM, pertarungan multipemain ini melibatkan hingga enam peserta yang ditugaskan memandu potongan berbentuk singa dan bola di lintasan balap spiral yang mengingatkan kita pada ular melingkar.

Aturan Mehen belum jelas karena permainan memudar dan jarang diwakili dalam catatan arkeologi setelah penurunan Kerajaan Lama Mesir.

Egyptologist Peter A. Piccione menjelaskan pada tahun 1990: “Berdasarkan apa yang kita ketahui tentang permainan ini ... potongan-potongan permainan bergerak secara spiral dari ekor di luar ke kepala ular di Tengah," 

Anehnya, catat Parlett, tidak ada kepingan Mehen yang diketahui bertahan hingga hari ini. Papan ini termasuk yang sulit ditemukan. Dengan ini, bertambahlah satu lagi permainan yang misterius.

Papan Morris

Papan morris abad pertengahan digali di Jerman. (Wolfgang Sauber)

Pada musim gugur 2018, penggalian di benteng Rusia Vyborg mengungkap papan permainan abad pertengahan yang terukir di permukaan batu bata tanah liat. Permainan yang pertama kali dimainkan pada 1400 SM, ketika pekerja Mesir tengah membangun Kuil Kurna.

Sebanding dengan catur modern, papan morris mengarahkan pasukan mereka ke arah lawan melintasi lapangan seperti grid. 

Permainan ini juga digali di Yunani, Norwegia, Irlandia, Prancis, Jerman, Inggris dan negara-negara lain di seluruh dunia. Permainan ini sangat populer di Eropa abad pertengahan dan bahkan disebut-sebut dalam karya Shakespeare A Midsummer Night's Dream.

Ludus Latrunculorum

Papan Ludus Latrunculorum ditemukan di Roman Britain (Warisan Inggris / The Trustees of Corbridge Excavation Fund) ()

Ludus Latrunculorum atau Latrunculi adalah permainan strategi dua pemain yang dirancang untuk menguji kecakapan militer pemainya. Dimainkan di kisi-kisi dengan ukuran yang berbeda-beda—contoh terbesar yang diketahui adalah kuadrat 17 atau 18—yang disebut “Game of Mercenaries” kemungkinan merupakan varian dari game kuno Yunani Petteia.

Baca Juga: Peradaban Misterius di Gurun Amerika Serikat. Siapakah Pembuatnya?

Penyebutan Ludus Latrunculorum pertama kali berasal dari abad pertama sebelum Masehi, ketika penulis Romawi Varro menggambarkan kaca berwarna atau potongan-potongan batu berharga yang dimainkan.

Meskipun berulang dalam bukti tertulis dan arkeologis, aturan yang tepat Ludus Latrunculorum tetap tidak jelas. Berbagai cendekiawan pun telah mengusulkan potensi rekonstruksi permainan selama 130 tahun terakhir.

Namun yang paling komprehensif adalah esai Ulrich Schädler 1994, diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada tahun 2001, yang menyarankan para pemain memindahkan token ke depan, ke belakang dan ke samping dengan harapan mengepung bagian musuh yang terisolasi.Token yang diambil kemudian dikeluarkan dari papan.