Medan Magnet Bumi Melemah, Satelit dan Pesawat Luar Angkasa Alami Gangguan

By Gita Laras Widyaningrum, Rabu, 27 Mei 2020 | 10:32 WIB
(ESA)

Nationalgeographic.co.id – Di sebuah area yang membentang dari Afrika hingga Amerika Selatan—kerap disebut dengan ‘Anomali Atlantik Selatan’—medan magnet Bumi perlahan melemah. Ini menyebabkan gangguan teknis pada satelit-satelit yang mengorbit Bumi.

Medan magnet Bumi sangat penting bagi kehidupan planet. Itu merupakan kekuatan kompleks dan dinamis yang melindungi kita dari radiasi kosmik dan partikel bermuatan dari Matahari. Berperan seperti konduktor berputar pada dinamo sepeda motor, ia menciptakan aliran listrik yang menyebabkan medan elektromagnetik terus berubah.

Medan ini jauh dari kata statis dan memiliki kekuatan dan tujuan yang bervariasi. Sebagai contoh, studi terbaru menunjukkan bahwa posisi kutub magnet utara berubah dengan cepat.

Baca Juga: Kecerdasan Buatan Mampu Menilai Kepribadian Berdasarkan Foto

Selama 200 tahun terakhir, medan magnet telah kehilangan sekitar 9% kekuatannya dilihat dari rata-rata global. Intensitas magnet yang berkurang inilah yang terjadi di Anomali Atlantik Selatan.

Dari 1970 hingga 2020, kekuatan bidang minimum di wilayah tersebut turun dari sekitar 24 ribu nanotesla menjadi 22 ribu. Di saat yang bersamaan, luas wilayah anomali telah tumbuh dan bergerak ke arah barat dengan kecepatan sekitar 20 kilometer per tahun. Selama lima tahun terakhir, pusat intensitas minimum kedua juga telah muncul di barat daya Afrika—menunjukkan bahwa Anomali Atlantik Selatan dapat terpecah menjadi dua sel terpisah.

Para ilmuwan dari Swarm Data, Innovation and Science Cluster (DISC) menggunakan data dari konstelasi satelite Swarm milik European Space Agency (ESA) untuk lebih memahami fenomena tersebut. Satelit Swarm dirancang untuk mengidentifikasi dan mengukur dengan tepat sinyak magnetik berbeda yang membentuk medan magnet Bumi.

Konstelasi Swarm. (ESA)

Jürgen Matzka, dari German Research Centre for Geoscience, mengatakan: “Anomali telah muncul sejak dekade lalu dan dalam beberapa tahun terakhir berkembang dengan pesat. Kami sangat beruntung memiliki satelit Swarm di orbit untuk menyelidiki perkembangan Anomali Atlantik Selatan. Tantangannya sekarang adalah memahami proses-proses dalam inti Bumi yang mendorong perubahan-perubahan ini.”

Diduga pelemahan medan magnet yang sedang terjadi saat ini merupakan tanda bahwa Bumi sedang menuju pembalikan kutub—di mana kutub magnet utara dan selatan akan berpindah tempat. Peristiwa seperti itu telah terjadi beberapa kali sepanjang sejarah planet ini.

Baca Juga: Temuan di Pulau Christmas Tegaskan Lebih Lanjut Garis Wallace

Pada tingkat permukaan, Anomali Atlantik Selatan tidak menimbulkan bahaya. Namun, bagaimana pun juga, satelit dan pesawat luar angkasa yang terbang di atasnya akan mengalami gangguan teknis saat medan magnet semakin melemah di wilayah tersebut. Dampaknya, partikel bermuatan dari Matahari bisa menembus ketinggian satelit orbit Bumi.

Misteri asal-usul Anomali Atlantik Selatan belum terpecahkan. Namun, satu hal yang pasti: pengamatan medan magnet dari Swarm memberikan wawasan baru yang menarik tentang interior Bumi yang sulit dipahami.