Pohon-pohon di Hutan Berusia Lebih Pendek Akibat Perubahan Iklim

By Gita Laras Widyaningrum, Selasa, 2 Juni 2020 | 09:41 WIB
Ilustrasi pepohonan di hutan. (sierravacationrentals.com )

Nationalgeographic.co,id – Hutan-hutan dunia sedang mengalami perubahan drastis. Dampak destruktif dari deforestasi dan perubahan iklim mengarah ke pohon-pohon yang lebih pendek dan tidak berumur panjang. Menggantikan pohon-pohon tua dan besar yang pernah melengkapi hutan. Perubahan radikal ini diperkirakan akan semakin parah beberapa dekade mendatang.

Dilaporkan pada jurnal Science, para peneliti dari US Department of Energy’s Pacific Northwest National Laboratory (PNNL) dan sejumlah organisasi penelitian lain menyelidiki bagaimana deforestasi dan perubahan iklim telah mengganggu hutan selama satu abad terakhir.

Baca Juga: Ilmuwan: Longsornya Gunung Es Alaska Dapat Sebabkan Tsunami

Dengan mereview lebih dari 160 penelitian sebelumya dan mengombinasikannya dengan gambar satelit, tim menunjukkan bahwa perubahan akibat ulah manusia mengurangi kuantitas pohon-pohon besar dan tua. Mereka tergantikan oleh pohon yang lebih pendek dan muda.

“Studi ini menunjukkan bukti bahwa perubahan iklim mempercepat kematian pohon juga membuat mereka tumbuh lebih pendek,” kata Dr Tom Pugh, penulis studi dan ilmuwan dari Birmingham Institute of Forest Research.

“Dengan kata lain, kemampuan pohon dalam menyimpan karbon semakin berkurang. Kemungkinan ada potensi pergeseran spesies yang menghuni hutan,” imbuhnya.

Menurut penelitian ini, dampak negatif dari perubahan iklim mengalahkan hal positif yang memengaruhi pertumbuhan pohon. Dengan kenaikan suhu yang meningkatkan kebakaran hutan, kekeringan, serta wabah serangga, membuat pohon sulit bertahan lama. Lebih lanjut, laju deforestasi global yang meningkat tajam, menjadi berita buruk bagi pohon-pohon besar dan tua.

Hutan memainkan peran utama dalam siklus karbon di ekosistem global—‘menyedot’ dan menyimpan sejumlah besar karbon dioksida. Ia juga merupakan rumah bagi keanekaragaman hayati yang luar biasa, dapat membantu mengatur curah hujan dan mencegah banjir.

Baca Juga: Aligator yang Selamat dari Perang Dunia II Mati di Usia 84 Tahun

Para peneliti memperingatkan, hutan yang pendek dan lebih muda tidak akan mampu memenuhi peran-peran tersebut. Pada gilirannya, itu dapat menimbulkan ‘lingkaran setan’ yang memperparah perubahan lingkungan.

“Hutan dengan pohon-pohon berumur panjang memiliki keanekaragaman hayati yang jauh lebih tinggi daripada hutan muda. Mereka juga menyimpan lebih banyak karbon,” pungkas Dr Nate McDowell, penulis utama studi dan ilmuwan Bumi di PNNL.