Arkeolog Temukan Ratusan Tulang Mamut dI Bandara Meksiko

By Gita Laras Widyaningrum, Selasa, 2 Juni 2020 | 15:12 WIB
Kerangka mamut ditemukan pada proyek pengggalian bandara Meksiko. (INAH)

Nationalgeographic.co.id – Proyek penggalian yang dilakukan di bandara Meksiko terus mengungkap kerangka raksasa mamut. Para peneliti pun terkejut dengan jumlah tulang yang mereka temukan.

“Ini terlalu banyak, ada ratusan,” ujar Pedro Sánchez Nava dari National Institute of Anthropology and History.

Penggalian ini dimulai pada akhir Oktober lalu di kota Santa Lucia, Meksiko, dengan rencana awal merekonstruksi Bandara Internasional San Felipe pada 2022. Sejak awal, sudah ditemukan 60 kerangka mamut, dan dalam sebulan tulang mamutmereka bisa menemukan 10 kerangka. 

Baca Juga: Sosok Fosil Spesies Pterosaurus Pertama yang Ditemukan di Inggris

Situs tersebut berlokasi di danau kuno bernama Xaltocan, yang telah lama mengering. Para peneliti menduga, mamut kemungkinan mati setelah terjebak lumpur di sekitar danau—tempat di mana mereka dulu berkumpul untuk makan rumput dan alang-alang.

Memiliki ukuran 4,6 meter dengan gading yang sangat besar, mamut Kolombia ini menempati wilayah yang membentang dari Kanada ke Amerika Tengah, sebelum akhirnya punah seluruhnya sekitar 12 ribu tahun lalu. Tidak seperti mamut berbulu Eurasia, spesies Amerika ini memiliki bulu yang sangat sedikit—hasil adaptasi dengan iklim yang relatif hangat sesuai habitatnya.

Para arkeolog dalam proyek ini yakin bahwa mamut-mamut yang ditemukan tersebut mati sekitar 15 ribu tahun lalu. Menurut mereka, penemuan ini mengungkapkan fakta tidak terduga yang menunjukkan bahwa manusia Neolitik mungkin mengonsumsi mamut dengan keteraturan yang mengejutkan.

Sánchez Nava mengatakan, kecelakaan fatal yang dialami hewan tersebut memungkinkan penduduk setempat dapat menikmati mamut sebagai bagian dari “makanan sehari-hari” mereka. Tak satu pun spesimen dari situs khusus ini menunjukkan tanda-tanda telah diburu atau disembelih.

Baca Juga: Lantai Mosaik Romawi Kuno Ditemukan di Bawah Tanaman Merambat

Meski temuan terbaru menunjukkan bahwa mamut mati karena sebab alamiah, tapi menurut Sánchez Nava, manusia mengambil keuntungan dari peristiwa terjebaknya mereka dalam lumpur hingga akhirnya tenggelam. Ia menambahkan, kemungkinan manusia mengejar mereka hingga ke dalam lumpur.

Walaupun ditemukan tulang mamut dalam proses penggalian, tapi pekerjaan rekonstruksi bandara masih dijadwalkan sesuai rencana awal dan tepat waktu.