Sering Jadi Sasaran Pemburu, Bagaimana Jadinya Jika Seluruh Harimau Punah?

By Fathia Yasmine, Rabu, 3 Juni 2020 | 17:36 WIB
Ilustrasi Harimau di habitat aslinya ()

Nationalgeographic.co.id - Nasib harimau di alam liar mungkin tidak seberuntung harimau yang berada di penangkaran atau kebun binatang. Pasalnya, keberadaan populasi harimau liar kian menurun dari tahun ke tahun.

Organisasi hewan World Wildlife Day mencatat bahwa dari seluruh keluarga kucing besar, harimau lah yang mulai terancam punah jumlah total populasi kurang dari 3.900 ekor di seluruh dunia.

Indonesia sendiri sebelumnya memiliki tiga sub spesies harimau. Sayangnya, dua sub spesies yaitu Harimau Bali dan Harimau Jawa telah punah. Sedangkan sisanya adalah Harimau Sumatra dengan total populasi kurang dari 600 ekor.

Sebagai makhluk yang hidup berkoloni dalam jumlah besar, harimau membutuhkan lingkungan habitat yang luas untuk memudahkan mereka dalam mencari mangsa. Selain itu, harimau juga membutuhkan lingkungan yang terisolasi dari kehidupan manusia agar terhindar dari ancaman perburuan liar.

Baca Juga: Makanan Terakhir Dinosaurus Terungkap Berkat Sisa-sisa di Perutnya

Namun, maraknya deforestasi hutan mengakibatkan para hewan termasuk harimau kehilangan tempat tinggalnya. Menurut data yang diterbitkan IUCN pada 2015, harimau terpaksa kehilangan 40 persen habitat tempat tinggalnya akibat adanya deforestasi hutan secara masif.

Belum lagi dengan adanya pembuatan jalan raya untuk kendaraan, menjadikan keberlangsungan hidup harimau kian terancam meski berada di hutan. Kemudahan akses manusia kedalam hutan akan memicu keinginan manusia untuk berburu satwa demi keuntungannya sendiri.

Sebab, tulang harimau masih dianggap sebagai bahan obat yang mampu menyembuhkan banyak penyakit. Para pemburu bahkan tak segan menyimpan perangkap hewan di dalam hutan.

Kasus sindikat perburuan gelap harimau menggunakan perangkap juga sempat terjadi di Bengkulu pada Kamis (20/2/2020).  Lokasi yang berdekatan dengan kawasan Hutan Lindung Seluma ini, menjadi alasan para pemburu menyimpan perangkapnya disana.

Baca Juga: Studi: Kepunahan Massal Keenam Bumi Berlangsung Semakin Cepat

Padahal, perburuan harimau sekaligus deforestasi hutan akan merugikan manusia sendiri. Hal inilah yang sering dilupakan oleh manusia. Meski tidak disadari, keberadaan harimau di alam liar memiliki peran besar dalam keberlangsungan ekosistem di dalamnya.

Sebagai pemangsa hewan tingkat pertama, harimau berperan untuk menjaga populasi mangsanya tetap stabil. Hal inilah yang menyebabkan rantai makanan dibawahnya tidak mengalami over populasi yang dapat mengancam kestabilan keanekaragaman hayati dan juga tumbuhan yang ada di hutan.

Bila seluruh harimau punah, maka populasi mangsa di bawahnya seperti rusa dan babi hutan menjadi tidak terkendali. Akibatnya, rantai makanan menjadi tidak seimbang, tanaman dan hewan kecil lainnya akan habis dimakan dan tidak memiliki kesempatan untuk berkembang biak.

Kerusakan inilah yang pada akhirnya akan ikut mempengaruhi kehidupan manusia. Baik dari segi udara bersih, sumber air, hingga suhu udara.

Baca Juga: Gagal ‘Meluncur’ ke Alam Liar, Hewan-hewan Ini Tetap Bersama Induknya Hingga Besar

Oleh sebab itu, diperlukan kesadaran bersama dari masyarakat terutama kaum muda tentang isu kerusakan lingkungan yang akan mempengaruhi keanekaragaman hayati, terutama satwa liar seperti Harimau.

Memperingati hari Lingkungan Hidup Sedunia, National Geographic Indonesia bersama dengan United Nations Development Programme (UNDP) dan Sumatran Tiger akan #BerbagiCerita tentang isu lingkungan yang dapat mempengaruhi hidup satwa liar melalui launching buku “Garda Harimau”.

Melalui webinar Pupusnya Pusparagam Kehidupan Bumi yang diadakan pada Jumat, (5/6/2020), akan membahas tentang variasi genetik, spesies, dan ekosistem yang berperan penting pada kehidupan manusia.

Dihadiri oleh Sheherazade dari Wildlife Conservation Society sekaligus President @Tamboramuda, webinar ini juga akan diramaikan oleh akademisi dan pemangku kebijakan soal lingkungan hidup.

Baca Juga: Peluncuran Bersejarah Crew Dragon Menjadi Acara Daring NASA yang Paling Banyak Ditonton

Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui halaman SDGVirtualTalksTiger. Bagi 5 peserta beruntung juga akan berkesempatan mendapatkan buku Garda Harimau gratis. Mari lindungi Harimau untuk melestarikan keanekaragaman hayati di sekitar kita.