Tumpahan Minyak di Rusia, Norilsk Nickel, dan Permafrost yang Mencair

By Gita Laras Widyaningrum, Senin, 8 Juni 2020 | 18:16 WIB
Tumpahan diesel yang mencemari sungai di Rusia. (Marine Rescue Service/AFP)

Pengawas lingkungan Rusia, Svetlana Radionova, mengatakan kerusakan sedang dihitung, dan menyebut kecelakaan itu dengan rekor yang "belum pernah terjadi sebelumnya".

Pencemaran terburuk dalam sejarah Arktika

Rusia memanas 2,5 kalo lebih cepat dari rata-rata dunia. Enam puluh lima persen negara tersebut tertutup oleh permafrost. Pada 2018, Kementerian Lingkungan telah mengingatkan bahwa pencairan di wilayah tersebut akan mengancam pipa-pipa dan struktur yang berada di bawahnya, termasuk limbah beracun yang dapat meresap ke saluran air.

Para pengamat lingkungan mengatakan bahwa tumpahan yang terjadi baru-baru ini merupakan kecelakaan terburuk yang pernah terjadi di wilayah Kutub Utara dan yang terburuk kedua dalam sejarah Rusia modern.

Ilustrasi permafrost. (Adrian Wojcik/Getty Images/iStockphoto)

Gambar satelit yang dirilis oleh European Space Agency dan Roscosmos Rusia menunjukkan spot besar berwarna kemerahan yang meluas hingga 20 kilometer ke danau dari lokasi tumpahan.

Badan perikanan Rusia serta aktivis lingkungan mengatakan bahwa penghalang terapung yang dibangun di sungai tidak mampu menghentikan pencemaran. Tumpahan itu juga mengontaminasi 180 meter persegi tanah sebelum mencapai sungai.

Baca Juga: Manusia, Ancaman Kepunahan Massal Keanekaragaman Hayati di Bumi

Norilsk selama ini disebut-sebut sebagai kota paling tercemar di Rusia akibat dihantam oleh polusi akiat produksi logam dan aktivitas industri lainnya selama bertahun-tahun.

Pakar lingkungan di World Wildlige Fung, Alexei Knizhnikov, mengatakan bahwa penduduk sekitar sudah lama berhenti memancing di sungai.

Ia menambahkan, meskipun terjadi pencairan permafrost, tapi bencana itu bisa dihindari jika perusahaan mengikuti aturan, seperti mendirikan penghalang di sekitar tempat penampungan bahan bakarnya untuk menahan tumpahan.