Ketika mengadakan pertemuan dengan anggota USOC (United State Olympic & Paralympic Comittee) di Gedung Putih pada 21 Maret, Penasihat Keamanan Nasional Zbigniew Brzezinski menyampaikan presentasi yang menyoroti bahaya invasi Soviet, termasuk dugaan penggunaan senjata kimia.
Presiden Carter kemudian memasuki ruangan, kamera-kamera berita menangkap momen menegangkan ketika dia melanjutkan ultimatumnya. "Saya tidak bisa mengatakan pada saat ini apakah negara lain tidak akan pergi ke Olimpiade Musim Panas di Moskow. Negara kita tidak akan pergi," katanya.
"Saya katakan itu tidak dengan dalih apa pun; keputusan telah dibuat."
Baca Juga: Kematian George Floyd dan Sejarah Panjang Rasisme di Minneapolis
Namun, keputusan itu tidak akan ditetapkan sampai USOC mendukung boikot. Menyusul pidato yang berapi-api dari Wakil Presiden Walter Mondale dan mantan menteri keuangan William Simon, pada 12 April USOC memilih untuk melepaskan kompetisi, meskipun beberapa anggota menggerutu karena tidak punya pilihan dalam masalah ini.
Pada akhirnya, 64 negara bergabung dengan AS dalam memboikot Olimpiade Musim Panas pada Agustus itu. Sementara 80 lainnya menuju Moskow, termasuk Inggris Raya sebagai sekutu Amerika yang memilih untuk membiarkan para atletnya memutuskan sendiri apakah akan berpartisipasi atau tidak.