Lepaskan Karbon dan Virus, Ini yang Terjadi Saat Permafrost Mencair

By Gita Laras Widyaningrum, Kamis, 11 Juni 2020 | 16:01 WIB
Ilustrasi permafrost. (Adrian Wojcik/Getty Images/iStockphoto)

Kasus seperti ini sudah beberapa kali terjadi.

Pada 2016, seorang anak di Rusia meninggal dalam wabah antraks yang menurut para ilmuwan tampaknya berasal dari mayat rusa yang terkubur 70 tahun sebelumnya. Namun, karena lapisan es mencair, ia muncul kembali ke permukaan. Dan dari sana, antraks kemudian menyebar ke hewan-hewan ternak.

Para ilmuwan juga telah memperingatkan bahwa patogen dorman lainnya yang terkubur di tanah beku, dapat bangkit kembali akibat pemanasan global, termasuk cacar.

Baca Juga: Ini Wilayah dengan Udara Terbersih dan Tidak Terdampak Manusia

Pada 2014, peneliti menghidupkan kembali virus raksasa—yang tidak berbahaya—bernama Pithovirus sibericum yang telah terkunci pada permafrost Siberia selama lebih dari 30 ribu tahun.

Pencairan lapisan es bisa menjadi keuntungan bagi industri minyak dan pertambangan, menyediakan akses ke cadangan yang sebelumnya sulit dijangkau di Kutub Utara. Namun, itu juga dapat mengganggu lapisan tanah terlalu dalam dan bisa membangunkan virus.

Permafrost yang mencair juga menimbulkan ancaman serius dan mahal bagi infrastruktur, berisiko menyebabkan tanah longsor dan kerusakan pada bangunan, jalanan, serta jaringan pipa minyak.