Virus Flu yang Berpotensi Timbulkan Pandemi Ditemukan di Tiongkok

By Gita Laras Widyaningrum, Rabu, 1 Juli 2020 | 10:26 WIB
Ilustrasi peternakan babi. (dusanpetkovic/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id – Strain flu terbaru yang memiliki potensi menciptakan pandemi telah diidentifikasi di Tiongkok oleh para ilmuwan. Ia muncul belum lama ini, dibawa oleh babi, tapi bisa menginfeksi manusia.

Dilansir dari BBC, para ilmuwan khawatir strain ini dapat bermutasi lebih lanjut sehingga menyebar dengan mudah dari manusia ke manusia dan menciptakan wabah global.

Meskipun saat ini belum menjadi masalah genting, tapi para peneliti mengingatkan bahwa virus ini “memiliki semua ciri” untuk menginfeksi manusia dan membutuhkan pemantauan ketat. Dan karena jenis baru, maka manusia kemungkinan tidak imun terhadap virus ini.

Baca Juga: Depresi Selama Karantina Pandemi COVID-19? Ini Saran Psikiater

Para peneliti mempublikasikan studinya dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences yang mengukur dan mengontrol virus pada babi juga melakukan pemantauan ketat terhadap para pekerja di peternakan babi.

Strain baru ini menjadi salah satu ancaman penyakit yang sangat diawasi peneliti. Bahkan ketika dunia sedang berusaha mengakhiri virus corona, mereka tetap memantaunya.

Diketahui bahwa strain tersebut mirip dengan flu babi pada 2009, tapi memiliki perubahan-perubahan baru.

Haruskah kita khawatir?

Virus yang diberi nama G4 EA H1N1 ini, dapat tumbuh dan berkembang biak pada sel-sel yang melapisi saluran udara manusia.

Para peneliti menemukan bukti infeksi baru pada orang yang bekerja di rumah pemotongan hewan dan industri babi di Tiongkok ketika melihat data dari 2011 hingga 2018. Vaksi flu yang ada saat ini, tampaknya tidak mampu melindungi manusia dari virus tersebut, meskipun dapat disesuaikan.

Profesor Kin-Chow Chang, peneliti dari Nottingham University mengatakan: "Saat ini, perhatian kita terbagi ke virus corona. Namun, kita tidak boleh mengabaikan ppotensi bahaya dari virus baru ini”.

Dalam teori, pandemi flu dapat terjadi kapan saja, tapi itu masih merupakan kejadian yang langka. Pandemi terjadi ketika strain baru muncul dan dapat dengan mudah menyebar antarmanusia.

Baca Juga: Agar Pasien Biasa Tidak Tertular COVID-19 di Rumah Sakit, Ini Strategi yang Harus Dilakukan

Prof James Wood, Kepala Departemen Kedokteran Hewan di University of Cambridge, mengatakan bahwa laporan ini hadir “sebagai pengingat yang bermanfaat” bahwa kita terus menerus menghadapi risiko munculnya patogen baru. Hewan ternak—di mana manusia sering melakukan kontak dengannya dibanding satwa liar—dapat bertindak sebagai sumber pandemi.

Juru bicara World Health Organization (WHO) mengatakan: “Virus flu seperti flu babi diketahui beredar di Asia dan dapat menginfeksi manusia secara sporadis. Dua kali setahun, dalam rapat pembahasan komposisi vaksin influenza, semua informasi tentang virus ditinjau. Kebutuhan vaksin terhadap kandidat virus baru pun dibahas. Kami akan dengan cermat membaca laporan ini untuk memahami virus baru.”

"Laporan terbaru ini juga menyoroti bahwa kita tidak dapat menurunkan kewaspadaan kita terhadap virus influenza. Harus tetap waspada dan melanjutkan pengawasan bahkan selama pandemi COVID-19,” pungkasnya.