Nationalgeographic.co.id - Setelah hilang selama ratusan tahun, kamp musim dingin Genghis Khan di Mongolia ditemukan oleh para arkeolog asal Australia.
Avraga di Mongolia Timur diyakini sebagai kamp musim dingin Genghis Khan setelah para ilmuwan dari Universitas Nasional Australia memberikan bukti baru.
Temuan ini diterbitkan dalam penelitian Archaeological Research in Asia dengan penulis utama Dr Jack N. Fenner yang menggunakan hasil penanggalan radiokarbon dari sampel yang dikumpulkan di reruntuhan di bagian utama Avraga.
Penanggalan radiokarbon "secara meyakinkan" menunjukkan bahwa situs kuno ini telah diduduki selama masa Genghis Khan. Tercatat bahwa penduduknya berada sebelum masa kepemimpinan putranya, Ogedei Khan.
Baca Juga: Orang yang Suka Film Horor dan Bencana Lebih Mudah Menghadapi Pandemi COVID-19
Para arkeolog juga menemukan bukti kuno upacara dan ritual yang dilakukan di Avraga.
Fenner mengatakan bahwa bagian dari ekspansi selatan kekasiaran Mongol terbukti dari tradisi keagamaan yang ditemukan jauh di dalam wilayah kekaisaran Yuan di Tiongkok.
Seorang sejarawan dari Universitas Nasional Australia, Dr. Li Narangoa mengatakan bahwa Genghis Khan setidaknya memiliki empat basecamp. Juga dokumentasi sejarah mengindikasikan bahwa kelompok bangunan yang diidentifikasi di Acraga adalah miliknya.
Baca Juga: Kongonaphon kely, Hewan Sejenis Dinosaurus dengan Tinggi 10 Sentimeter
Penemuan ini dirasa penting karena kamp ini merupakan tempat Gengghis Khan memulai kampanye untuk melawan negara tentangga di Selatan. Narangoa melanjutkan "ini adalah kontribusi besar bagi penelitian sejarah."
Penelitian Fenner tidak hanya terbatas pada identifikasi pemukiman kuno penting. Tetapi juga menantang ide-ide sejarah arus utama yang berkaitan dengan ekspansi cepat kekaisaran Mongol.