Nationalgeographic.co.id – Orang-orang dalam pandemi ini terbagi dua kategori: mereka yang ingin bersandar pada kekosongan dan menonton film seperti Contagion atau Outbreak, serta mereka yang justru menghindari film dengan genre tersebut.
Sebuah studi terbaru menemukan fakta bahwa kesukaan terhadap film-film penuh kesuraman, memengaruhi kapasitas kita dalam menghadapi pandemi. Diketahui bahwa partisipan yang menikmati film horor, menghadapi pandemi lebih baik dibanding mereka yang tidak menyukainya.
Baca Juga: Instagramxiety, Rasa Cemas Melihat Unggahan Orang Lain di Instagram
Para peneliti dari Aarhus University mengidentifikasi genre film “prepper” atau terkait bencana. Hipotesis mereka menyatakan bahwa film-film jenis tersebut mungkin secara mental mempersiapkan penonton untuk menghadapi krisis dalam kehidupan nyata. Memungkinkan mereka untuk mempraktekkan strategi bertahan hidup.
Para peneliti menambahkan, cerita fiksi di buku dan film merupakan “hadiah dari seleksi alam” untuk membantu kita bereaksi terhadap kesulitan dunia, meski tanpa beranjak dari sofa. Dengan penelitian ini, mereka ingin memastikan apakah plot tentang bencana dan akhir zaman memberi para penggemar film “keuntungan mental” saat menghadapi pandemi coronavirus.
Fim yang termasuk dalam genre “prepper” tadi meliputi invasi alien, hari kiamat, dan zombie. Para peneliti melakukan survei pada 310 partisipan di Amerika Serikat dengan syarat tertentu. Mereka kemudian diberikan kuesioner tentang kebiasaan menonton serta ditanya mengenai seberapa siap mereka menghadapi pandemi COVID-19.
Baca Juga: Konser Online, Panggung Baru Bagi Para Seniman di Era Pandemi
Penemuan terbaru ini—meski belum ditinjau lebih lanjut—menunjukkan hasil menarik. Itu mengungkapkan bahwa penggemar film dengan genre “prepper” lebih mampu mengatasi dan merasa lebih siap menghadapi realitas kehidupan selama pandemi, dibanding mereka yang menghindari menonton film seperti Contagion.
Sementara itu, partisipan yang tidak menonton film “prepper” tapi menyukai film horor menunjukkan ketahanan psikologis, tapi tidak memiliki kesiapan untuk menghadapi pandemi.
“Film menarik Anda masuk ke dalamnya dan melihat sudut pandang karakter. Anda secara tidak langsung pun ‘mempelajari’ situasinya dan berlatih dari skenario. Dan saya rasa, banyak orang belajar dari situ. Kita bisa lihat banyak yang mulai memborong tisu toilet selama pandemi,” papar Coltan Scrivner, psikolog dari University of Chicago.
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR