Bagaimana Komunisme dan Sosialisme Menjadi Hal yang Berbeda?

By Fikri Muhammad, Selasa, 7 Juli 2020 | 20:11 WIB
()

Namun Marx dan Engels sendiri tidak secara konsisten atau jelas membedakan komunisme dari sosialisme, ini menyebabkan kebingungan abadi antara kedua istilah tersebut.

Karl Marx ()

Tidak ada yang namanya milik pribadi di bawah Komunisme. Semua properti adalah milik bersama dan setiap orang menerima bagianya berdasarkan apa yang mereka butuhkan.

Negara mengendalikan semua aspek kebutuhan produksi ekonomi dan menyediakan kebutuhan dasar warga negaranya. Seperti makanan, perumahan, perawatan medis, dan pendidikan.

Sebaliknya, individu-individu di bawah Sosialime masih bisa memiliki properti mereka. Namun produksi industri atau sarana utama untuk memperoleh kekayaan dikelola secara komunal oleh pemerintah yang dipilih secara demokratis.

Perbedaan utama lainnya antara sosialisme dan komunisme adalah cara untuk mencapai sesuatu.

Dalam komunisme, sebuah revolusi kekerasan di mana kaum buruh bangkit melawan kelas menengah dan atas dipandang sebagai bagian yang tak terhindarkan untuk mencapai negara komunis murni.

Sedangkan Sosialisme lebih fleksibel. Penganutnya mencari perubahan dan reformasi, tetapi bersikeras untuk membuat perubahan ini melalui proses demokrasi dalam struktur sosial dan politik yang ada, bukan menggulingkan struktur tersebut.

Tidak seperti komunisme, sistem ekonomi sosialis menghargai upaya dan inovasi individu. Seperti dalam demokrasi sosial sebagai bentuk sosialisme modern yang paling umum.

Ia berfokus pada pencapaian reformasi sosial dan redistribusi kekayaan melalui proses demokrasi dan dapat hidup berdampingan bersama ekonomi kapitalis pasar bebas.

Saat ini, Komunisme ada di Cina, Kuba, Korea Utara, Laos, dan Vietnam meskipun dalam kenyataannya, negara yang murni komunis tidak pernah ada.

Negara-negara tersebut dapat diklasifikasikan sebagai Komunis karena di semua negara tersebut, pemerintah pusat mengendalikan semua aspek sistem ekonomi dan politik.

Tetapi tidak satu pun dari mereka yang mencapai penghapusan properti pribadi, uang, atau sistem kelas yang dibutuhkan oleh ideologi komunis.

Demikian juga, tidak ada negara dalam sejarah yang mencapai keadaan sosialisme murni.

Bahkan negara-negara yang dianggap sebagai negara sosialis, seperti Norwegia, Swedia dan Denmark, memiliki sektor kapitalis yang sukses dan mengikuti kebijakan yang sebagian besar selaras dengan sosial demokrasi.

Banyak negara Eropa dan Amerika Latin telah mengadopsi Sosialisme (seperti biaya kuliah gratis, perawatan kesehatan universal dan perawatan anak bersubsidi).