Bagaimana Komunisme dan Sosialisme Menjadi Hal yang Berbeda?

By Fikri Muhammad, Selasa, 7 Juli 2020 | 20:11 WIB
()

Nationalgeographic.co.id - Pada dasarnya, Sosialisme dan Komunisme merupakan filosofi ekonomi yang menganjurkan hal-hal publik ketimbang pribadi. Seperti alat-alat produksi, distribusi, dan pertukaran barang yang menghasilkan uang dalam masyarakat.

Keduanya mempunyai tujuan untuk memperbaiki masalah yang timbul akibat sistem kapitalisme pasar bebas--termasuk eksploitasi pekerja dan menjadi jurang pemisah antara si kaya dan si miskin. 

Pada hal mendasar, memang sosialisme dan komunisme memiliki beberapa kesamaan. Namun, merujuk laman History, keduanya juga memiliki perbedaan yang penting. 

Baca Juga: Orang yang Suka Film Horor dan Bencana Lebih Mudah Menghadapi Pandemi COVID-19

Revolusi Industri yang terjadi antara 1750 - 1850 menyebabkan perubahan ekonomi dan sosial yang ekstrem. Di situlah Sosialisme muncul dan merespon hal tersebut, khususnya perjuangan kaum pekerja. 

Banyak pekerja yang semakin miskin ketika para pemilik pabrik atau kaum industrialis lainya justru memperoleh kekayaan yang besar.

Para pemikir Sosialisme seperti Henri de Saint-Silmon, Robert Owen, dan Charles Fourier pada paruh pertama abad ke-19 mempresentasikan model mereka untuk menata kembali masyarakat di garis kerjasama dan komunitas. 

Hal itu menentang kompetisi yang melekat dalam kapitalisme karena kebebasan pasar yang mengendalikan penawaran dan permintaan barang. 

Hingga kemudian Karl Marx muncul, seorang filsuf dan ekonom politik Jerman. Bersama Friedrich Engels, Marx menerbitkan Manifesto Komunis pada tahun 1848. yang mengkritik model-model sosialis sebelumnya.

Menurutnya, semua sejarah merupakan perjuangan kelas dan kelas pekerja (atau proletariat) pasti akan menang atas kelas kapital (borjuis) dan memenangkan kontrol atas alat-alat produksi.

Komunisme, kadang-kadang disebut sebagai sosialisme revolusioner dan didefinisikan oleh teori-teori ekstrim Marx.

Secara faktual, kaum Marxis sering menyebut sosialisme sebagai fase pertama dan penting dalam perjalanan dari kapitalisme ke komunisme.