Di Tengah Pemanasan Global, Wilayah Ini Justru Memiliki Suhu Dingin

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 10 Juli 2020 | 16:01 WIB
Rata-rata suhu permukaan laut. (NOAA)

Nationalgeographic.co.id – Lautan Bumi semakin mendidih dengan panas yang terperangkap akibat meningkatnya gas rumah kaca. Namun, satu wilayah perairan di Atlantik Utara tidak mengalami tren tersebut. Suhu di sana justru menurun.

‘Cold blob’ atau ‘gumpalan dingin’ ini telah menjadi subjek penelitian yang menarik bagi para ahli iklim sejak pertama kali ditemukan pada 2015. Sayangnya, sirkulasi laut yang komplek membuatnya sulit untuk dijelaskan.

Kini, sebuah studi terbaru menambah detail dari fenomena tersebut, mengungkap lebih lanjut mengenai penyebabnya.

Baca Juga: Gelombang Panas Cairkan Tundra Siberia dan Sebabkan Kebakaran

Sekelompok peneliti dari Max Planck Institute for Meteorology di Jerman menerapkan pemodelan iklim jangka panjang untuk menyimulasikan berbagai konfigurasi yang cocok dengan penurunan suhu yang diamati.

Salah satu faktor yang mereka identifikasikan mengungkap hasil yang tidak mengejutkan, mendukung studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa arus air yang disebut sirkulasi menjungkirbalikkan meridional Atlantik (AMOC) telah melemah secara signifikan sejak pertengahan abad ke-20.

Saat bekerja dengan uap penuh, sirkulasi ini mengambil air permukaan yang hangat dan asin dari daerah tropis di dekat Teluk Meksiko di utara menuju pantai Eropa, kemudian menukarnya dengan air tawar dingin yang disuplai oleh es yang mencair.

Apa yang menyebabkan jalur air tropis ini melambat masih belum diketahui dengan pasti. Beberapa pemodelan menduga, semakin banyak lelehan air dari Greenland yang ditambah dengan kenaikan suhu global, mungkin menjadi penyebabnya.

Untuk mencari trahu hubungan antara iklim Bumi dan gumpalah dingin, para peneliti menggunakan model iklim planet mendetail dengan mengombinasikan variasi energi, karbon dioksida dan air di lautan, daratan dan atmosfer.

Simulasi yang dijalankan melalui model ini memungkinkan mereka untuk melihat apa yang mungkin terjadi jika mereka memaksa AMOC untuk berputar dengan kecepatan penuh. Muncul efek kecil tapi nyata. Saat air hangat yang masuk mendingin, mereka menghasilkan awan dataran rendah yang akan memantulkan radiasi dan pada gilirannya semakinmendinginkan permukaan.

Baca Juga: Es di Pegunungan Alpen Berubah Menjadi Pink, Apa Bahayanya?

Selanjutnya, tim peneliti melakukan skenario lain yang hanya melihat pengangkutan panas AMOC. Hasilnya menunjukkan bahwa itu tidak hanya membawa lebih sedikit energi, tapi juga membuang lebih banyak ke arus Arktika yang bersirkulasi.