9 Alasan Mengapa Perubahan Iklim Memicu Kebakaran di Berbagai Negara

By Gita Laras Widyaningrum, Selasa, 28 Juli 2020 | 16:21 WIB
Kebakaran hutan. (aheflin)

Nationalgeographic.co.id - Kebakaran hutan tak terkendali terjadi di beberapa negara seperti Portugal, Yunani, Spanyol, Swedia, California, Brasil dan Australia. Para peneliti mengatakan, bencana ini berkaitan dengan pemanasan global.

Faktor-faktor seperti penebangan liar dan pengelolaan hutan yang kacau juga telah memicu frekuensi dan intensitas kebakaran.

“Hutan memang sudah sakit, namun perubahan iklim adalah akseleratornya,” kata David Bowman, profesor perubahan biologi lingkungan dari University of Tasmania.

Baca Juga: Elang Langka Ditemukan Mati Diracun, Mengancam Jumlah Populasinya

Berikut sepuluh alasan mengapa perubahan iklim berperan dalam bencana kebakaran hutan:

Cuaca bagus untuk api

Menurut para pemadam kebakaran, resep terbaik untuk memicu kebakaran adalah cuaca yang panas, kering, dan berangin. Iklim seperti itu, kini terjadi lebih sering akibat perubahan iklim.

“Selain membuat udara lebih kering dan panas, perubahan iklim juga menciptakan lebih banyak ekosistem yang rentan terbakar,” kata Christoper Williams, direktur ilmu lingkungan di Clark University.

Dalam 20 tahun terakhir, Prancis dan Portugal telah mengalami tiga hingga empat kali kekeringan ekstrem. Padahal, itu biasanya hanya terjadi sekali dalam satu abad.

Menciptakan bahan bakar

Iklim kering berarti akan semakin banyak pohon, semak, dan rumput yang mati. Ini menciptakan lebih banyak bahan bakar untuk api.

“Tahun-tahun penuh kekeringan menimbulkan lebih banyak biomassa yang mudah terbakar,” kata Michel Vennetier, insinyur di National Research of Science and Technilogy for Evironment and Agriculture (IRSTEA).