9 Alasan Mengapa Perubahan Iklim Memicu Kebakaran di Berbagai Negara

By Gita Laras Widyaningrum, Selasa, 28 Juli 2020 | 16:21 WIB
Kebakaran hutan. (aheflin)

Perubahan lanskap

Untuk membuat keadaan memburuk, semakin banyak spesies-spesies baru yang tumbuh di wilayah kering.

“Tanaman yang menyukai kelembapan telah menghilang, digantikan dengan tumbuhan mudah terbakar yang ‘berteman’ dengan cuaca kering -- seperti rosemary dan lavender,” kata Vennetier. 

“Perubahannya terjadi cukup cepat,” imbuhnya.

Tanaman yang haus

Dengan curah hujan yang semakin sedikit, pohon dan semak-semak akan mengirim akarnya lebih dalam ke tanah. Ini dilakukan agar bisa menghisap lebih banyak air yang menyuburkan daunnya. Namun, sebagai akibatnya, uap air di Bumi yang mampu memperlambat kobaran api tidak ada lagi.

Musim yang lebih panjang

Di belahan bumi utara, musim kebakaran biasanya berlangsung pendek – hanya di bulan Juni dan Agustus saja.

“Namun, saat ini, periode rentan kebakaran terjadi di bulan Juni hingga Oktober,” kata Thomas Curt, ilmuwan dari IRSTEA.

Bahkan, di California, tidak ada lagi periode kebakaran. Beberapa ahli mengatakan, bencana tersebut bisa menyerang California kapan saja, sepanjang tahun.

Lebih banyak petir

“Semakin hangat Bumi, maka semakin banyak petir yang kita miliki. Artinya, akan lebih banyak yang menyambar pohon dan menyebabkan kebakaran,” papar Mike Flannigan, profesor di University of Alberta sekaligus direktur Western Partnership for Wildland Fire Science.