Fenomena Embun Es di Dieng Terjadi Setiap Tahun, Apa Penyebabnya?

By National Geographic Indonesia, Selasa, 28 Juli 2020 | 18:13 WIB
Embun es di Dieng. ((KOMPAS.com/DOK UPT PENGELOLAAN OBYEK WISATA BANJARNEGARA))

Radiasi gelombang panjang pelepasan dari permukaan Bumi ke atmosfer menjadi faktor utama yang menyebabkan pendinginan suhu, sehingga pada malam hari terjadi kehilangan energi radiasi yang besar dan lebih cepat.

Baca Juga: Elang Langka Ditemukan Mati Diracun, Mengancam Jumlah Populasinya Selain itu, pembentukan frost radiative juga disebabkan oleh topografi cekungan yang dikelilingi beberapa punggung bukit atau gunung. Beberapa faktor yang turut mendukung terjadinya frost di Dieng antara lain:

1. Aktifnya musim kemarau dan periode menuju puncak kemarau, ditandai oleh sangat rendahnya intensitas curah hujan. Hembusan angina monsun Australia yang membawa massa udara kering dan dingin semakin intensif dan ekstensif, menyebabkan suhu di wilayah pegunungan menjadi lebih dingin dari biasanya.

2. Tidak adanya tutupan awan juga menyebabkan radiasi balik gelombang panjang pada malam hari semakin kuat, dan lebih banyak dilepas langsung ke atmosfer yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkan permukaan tanah dan atmosfer bagian bawah lebih cepat mendingin, bahkan hingga di bawah titik beku 0 derajat Celcius sehingga memungkinkan terbentuknya embun dan membeku.

3. Lokasi dan topografi wilayah sekitar Candi Arjuna termasuk dataran yang berada di lereng pegunungan. Embun es biasanya terjadi pada daerah ngarai (valley) dataran tinggi, yaitu dataran yang cukup luas dan dikelilingi pegunungan.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bagaimana Embun Es di Dieng Bisa Terbentuk? Ini Penjelasan Ilmiahnya". Penulis: Sri Anindiati Nursastri.