Nationalgeographic.co.id – Tujuh puluh lima tahun lalu, tepatnya pada 6 Agustus 1945, pukul 8.15 waktu Jepang, sebuah pesawat pembom B-29 milik Amerika Serikat, menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima, Jepang.
Dilansir dari BBC, kehancuran yang disebabkan bom tersebut menjadi yang terparah dari sejarah peperangan. Kota tersebut langsung rata dengan tanah.
Sekitar 80 ribu orang tewas, sebagai hasil dari ledakan, sementara 30 ribu lainnya mengalami luka-luka.
Baca Juga: Bagaimana Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Penjajahan Belanda?
Meski telah dibom atom, saat itu Jepang tidak langsung menyerah. Tiga hari kemudian, bom nuklir lainnya dijatuhkan Amerika di Nagasaki. Barulah pada 15 Agustus 1945, Jepang akhirnya mengakui kekalahannya dan Perang Dunia II berakhir.
Kehancuran fatal dari bom atom
Ketika bom atom meledak di Hiroshima, kota tersebut dikejutkan oleh kilatan cahaya yang menyilaukan, sebelum awan raksasa berbentuk jamur terlihat di langit. Ledakan itu meratakan bangunan yang berada di dekatnya hingga radius 2,5 kilometer dari pusat jatuhnya bom.
Sebelum jatuhnya bom, ada 90.000 bangunan di Hiroshima. Namun, setelah ledakan, hanya 28.000 yang tersisa.
Ribuan orang langsung tewas, dan jika tidak mati, mereka mengalami luka-luka.
Penderitaan tidak berhenti di sana karena itu bukan bom biasa. Radiasi nuklir yang dilepaskan saat bom meledak menyebabkan orang-orang menderita penyakit yang mengerikan.
Kerugian tidak langsung ini akhirnya membuat ribuan penduduk meninggal akibat radiasi, beberapa minggu, bulan, bahkan tahun setelahnya.
Mengapa AS menjatuhkan bom Hiroshima?
Jepang sedang berperang dengan Amerika dan sekutunya, termasuk Inggris dan Uni Soviet. Pihak sekutu memenangkan perang dan pasukan Jepang dipaksa mundur dari beberapa lokasi.
Meski begitu, pertempuran masih sengit dan tentara maupun warga biasa meninggal setiap harinya.
Presiden AS saat itu, Harry S Truman, ingin Jepang menyerah secepat mungkin sehingga lebih banyak nyawa yang terselamatkan.
Bom atom adalah senjata baru yang mematikan. Presiden Truman berharap kehancuran besar-besaran yang ditimbulkannya akan mengejutkan Jepang sehingga membuat mereka sadar untuk segera menyerah.
Baca Juga: Kisah Tragis Permaisuri Kaisar Austria yang Dibunuh oleh Anarkis
Mengapa peristiwa ini sangat penting?
Itu merupakan pertama kalinya bom atom digunakan dalam perang. Meskipun para ilmuwan yang membuat bom tersebut sangat bangga dengan hasil ciptaannya, tapi mereka juga takut dengan senjata tersebut.
Bom atom tersebut memiliki kekuatan besar—cukup untuk menghancurkan sebuah kota.
Melihat kerusakan yang diciptakannya di Hiroshima dan Nagasaki, banyak orang percaya bahwa itu seharusnya tidak boleh digunakan lagi.