Masker Terbaik dan Terburuk Menurut Para Ilmuwan, Seperti Apa?

By National Geographic Indonesia, Kamis, 13 Agustus 2020 | 19:37 WIB
Ilustrasi masker. (freepik)

Nationalgeographic.co.id - Penelitian baru yang dilakukan ilmuwan dari Duke University membantu menjawab pertanyaan masker jenis apa yang paling efektif mencegah droplets. Dalam uji coba yang dilakukan, ahli menggunakan perangkat laser sederhana untuk membandingkan 14 jenis masker. 

Dengan memakai masker, kita dapat membantu mengurangi penularan Covid-19. Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak semua jenis masker wajah dapat efektif memblokir droplets atau tetesan berisi virus saat kita batuk, bersin, berbicara, atau bahkan bernapas.

"Pertanyaan pentingnya, seberapa baik jenis masker tertentu mencegah penyebaran virus dalam droplets," kata pemimpin peneliti sekaligus spesialis pencitraan molekuler Martin Fischer.

Lalu, jenis masker seperti apa yang baik untuk digunakan?

Baca Juga: WHO: Angka Penyebaran Meningkat, Pandemi COVID-19 Masih Panjang

Pertanyaan ini sangat relevan dengan pandemi Covid-19, mengingat banyak orang membeli masker secara online atau membuatnya sendiri di rumah.

Pengujian masker yang dilakukan sejauh ini adalah menguji keefektifan masker bedah dan masker N95, bukan masker kain atau kain penutup wajah yang bisa longgar.

"Masker bedah biasanya dipakai tenaga medis. Itu telah banyak diuji dalam pengaturan klinis," kata Fischer.

"Namun sejauh yang kita tahu, keefektifan berbagai jenis masker lain, terutama masker kain belum diuji," imbuhnya seperti dilansir Science Alert, Senin (10/8/2020).

Eksperimen

Karena itulah, Fischer dan timnya melakukan eksperimen dengan media laser mudah dibuat dan murah, untuk menguji bagaimana keefektifan berbagai jenis masker dalam mencegah droplets yang keluar dari mulut saat berbicara.

Dalam uji cobanya, tim Fischer menggunakan lensa untuk mengubah lensa menjadi cahaya. Lembaran cahaya tipis itu akan bersinar melalui selungkup gelap yang terbuat dari karton dan lakban, ini akan membantu kita melihat ketika ada droplet melewatinya dengan bantuan kamera handphone.Mereka meminta orang mengucapkan "Tetap sehat" ke arah lembaran cahaya sambil mengenakan 14 jenis masker. "Kami memastikan, ketika orang berbicara dan droplets keluar mulut. Ini berarti, penyakit tetap dapat menyebar dengan berbicara, tanpa batuk atau bersin," kata Fischer.

"Kami juga melihat, beberapa masker bekerja lebih efektif dibanding yang lain dalam memblokir partikel yang keluar," imbuhnya.

Inilah masker terbaik hingga terburuk

Hasil penelitian yang terbit di Science Advances, Jumat (7/8/2020) menunjukkan bahwa masker N95 efektif memblokir sebagian besar tetesan atau droplets yang dilepaskan saat orang berbicara. Kemudian peringkat kedua yang efektif adalah masker bedah dan diikuti masker dari bahan polipropilen.

Sementara masker kain dari katun dan rajutan, sebenarnya mampu memblokir sejumlah droplets tapi tidak seefektif masker N95.

"Dengan kata lain, masker tersebut efektif melindungi pemakainya dari lingkungan luar, tapi tidak melindungi orang lain dari pemakainya. Dan itu adalah peran kedua yang penting dalam mengurangi penyebaran Covid-19," kata Fischer.

Hasil mengejutkan adalah masker bandana atau yang dikenal dengan buff.

Dalam eksperimen tersebut, buff dinilai sebagai masker yang paling tidak efektif. Bahkan lebih buruk dibanding ornag yang tidak memakai masker sama sekali. Para peneliti berpikir, ini karena buff justru membuat droplet semakin berkembang biak di udara.

Baca Juga: Selain Virus Corona, Hal Ini Juga Mengancam Kesehatan Manusia

"Mungkin banyak orang berpikir, menggunakan masker jenis apa saja lebih baik dibanding tidak memakainya sama sekali. Tapi, hal itu salah," kata Fischer. 

"Kami mengamati bahwa jumlah droplets meningkat saat orang memakai buff. Kami yakin, bahan yang digunakan pada buff dapat memecah droplets menjadi partikel berukuran lebih kecil. Hal ini membuat pengguna buff menjadi kontraproduktif, karena tetesan yang lebih kecil lebih mudah terbawa udara dan membahayakan orang di sekitar," paparnya.

Penelitian ini kembali menyoroti bahwa tidak semua masker memiliki tingkat keefektifan yang sama. Jika Anda benar-benar ingin melindungi orang lain dan membantu mengurangi penyebaran virus corona, Anda perlu berpikir masker mana yang paling tepat dipakai.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Inilah Masker Terbaik dan Terburuk Cegah Corona, dari N95 sampai Buff". Penulis: Gloria Setyvani Putri