Mikroplastik Ditemukan di Organ dan Jaringan Tubuh Manusia Untuk Pertama Kalinya

By Gita Laras Widyaningrum, Selasa, 18 Agustus 2020 | 10:49 WIB
Ilustrasi mikroplastik yang mengapung di lautan (Tunatura/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id – Mikroplastik dpaat ditemukan di mana pun, bahkan di laut terdalam Bumi. Dan kini, para ilmuwan mengungkapkan bahwa mereka menemukan mikroplastik dan nanoplastik pada organ dan jaringan tubuh manusia, untuk pertama kalinya. 

Dilansir dari IFL Science, para peneliti dari Arizona State University mengungkap kehadiran plastik pada 47 sampel yang diambil dari paru-paru, hati, limpa, dan ginjal orang-orang yang sudah meninggal dan mendonasikan tubuh mereka untuk sains.

Salah satu jenis plastik yang kerap ditemukan pada kemasan makanan, dikenal dengan Bisphenol A (BPA), ditemukan 100% pada sampel yang diteliti. Tim juga menemukan jenis plastik lain yang biasa digunakan pada produk konsumen, seperti polikarbonat (PC), polietilen tereftalat (PET), dan polietilen (PE).

Baca Juga: Membicarakan Masalah Sampah Plastik, Semangat Kolaborasi Menuju Kehidupan Lestari

Hasil studi dipresentasikan pada American Chemical Society (ACS) Fall 2020 Virtual Meeting & Expo, Senin (17/8). Dalam kesempatan itu, peneliti mengatakan, mereka menggunakan teknik pencitraan spektrometri μ-Raman untuk mendapatkan hasil tersebut.

“Kita bisa menemukan plastik yang mencemari lingkungan pada setiap lokasi di Bumi. Dalam beberapa dekade, kita melihat plastik yang tadinya sangat bermanfaat, kini menjadi ancaman,” kata Charles Rolsky, peneliti mikroplastik perairan dari Arizona State University, seperti yang dikutip dari IFL Science.

“Ada bukti bahwa plastik bisa masuk ke dalam tubuh kita. Pada titik ini, kita tidak tahu apakah plastik hanya sekadar mengganggu atau benar-benar membahayakan kesehatan manusia,” ungkapnya.

Hewan laut dan risiko menelan mikroplastik. (AlexRaths/Getty Images/iStockphoto)

Mikroplastik sendiri didefinisikan sebagai pecahan plastik berukuran kurang dari lima milimeter. Sementara nanoplastik lebih kecil, dengan ukuran diameternya kurang dari 0,001 milimeter.

Pada 2018, peneliti mengungkapkan bahwa ditemukan mikroplastik pada tinja manusia—mengindikasikan bahwa material tersebut dapat menembus pencernaan kita. Kala itu, mereka menduga bahwa partikel mikroplastik terkecil mampu memasuki aliran darah, sistem limpa, dan mungkin hati manusia. Kini, dugaan tersebut terbukti karena untuk pertama kalinya ditemukan mikroplastik dan nanoplastik secara langsung pada organ dan jaringan manusia.

Para pendonor yang tubuhnya digunakan untuk studi terbaru ini telah diketahui gaya hidup, diet, dan pekerjaan mereka. Dengan begitu, tim ilmuwan dapat mendapatkan informasi mengenai bagaimana plastik dapat masuk ke tubuh mereka.

Fakta bahwa bahan material industri yang tidak dapat terurai, mengintai di organ tubuh kita mungkin sangat menyeramkan. Namun, saat ini, para peneliti belum bisa menjelaskan apa dampaknya bagi kesehatan manusia.