Masyarakat Islandia Jadikan Kolam Renang Sebagai Tempat Berkumpul

By Fikri Muhammad, Rabu, 19 Agustus 2020 | 14:39 WIB
Hak atas foto Arctic-Images / Getty Images Setiap kota di Islandia memiliki kolam renang yang menjadi titik fokus komunitas. ()

Nationalgeographic.co.id - Tiga bulan yang lalu di Reykjavik, ratusan orang mengantre di luar kolam renang terbesar di ibu kota Islandia itu. Kerumunan menghitung mundur para staf yang akan membuka kunci pintu kolam. Saat itu hari Minggu, 17 Mei 2020 menuju 18 Mei tepat pukul 00:01.

Alih-alih pergi ke pub atau taman, orang Islandia suka berkumpul di kolam renang lokal mereka.

Baca Juga: Bagaimana Memiliki Alter Ego Dapat Membuat Diri Lebih Berdaya?

Suasana meriah di luar kolam Laugardalslaug terulang kembali di sekitar kota. Alasan kegembiraan adalah kolam umum Reykjavík dibuka kembali setelah delapan minggu ditutup karena pandemi Covid-19.

Pembukaan kembali telah diumumkan beberapa hari sebelumnya di Facebook, di mana walikota Reykjavík, Dagur B Eggertsson, menjelaskan bahwa kolam, yang biasanya tutup antara pukul 22:00 dan 06:30, akan dibuka lebih awal untuk memastikan mereka dapat menerima perenang sebanyak mungkin. Kolam renang ini beroperasi dengan setengah kapasitas, berdasarkan protokol pencegahan Covid-19.

"Beberapa orang akan lelah di tempat kerja pada hari Senin - tapi...pertama dan terutama mereka akan bersih dan bahagia," tulisnya, menambahkan: "Sampai jumpa di kolam renang!"

Hal itu adalah bukti kasih sayang yang dimiliki orang Islandia untuk kolam renang umum mereka. Setiap kota di Islandia, sekecil apa pun, memiliki kolam renang, atau tempat berjemur.

Sebagian besar berada di luar ruangan, berpemanas geotermal, termasuk bak mandi air panas dan buka sepanjang tahun, memungkinkan penduduk Islandia menikmati berenang harian mereka, apa pun cuacanya.

"Bersantai di kolam renang dan pemandian air panas adalah hobi nasional," kata pembuat film Jón Karl Helgason di laman BBC.

“Alih-alih pergi ke pub atau taman, orang Islandia suka berkumpul di kolam renang setempat untuk menghirup udara segar, berolahraga, dan mendiskusikan masalah dunia di bak mandi air panas.”

Baca Juga: Terrario Tangkahan, Vila Nicholas Saputra dan Panorama Surga Gajah

Helgason tumbuh menemani ayahnya ke kolam renang lokal setiap hari. Sekarang dia sedang mengerjakan film dokumenter, Swimming Pool Stories, yang akan dirilis pada Oktober 2020, yang membahas budaya pemandian umum sebagai fitur penting dalam kehidupan sehari-hari.

Mungkin tampak aneh bahwa mengunjungi kolam renang luar ruangan adalah bagian yang tertanam dalam budaya negara beriklim dingin, tetapi kolam renang adalah ruang sosial sekaligus tempat berolahraga.