Legenda Zhuge Liang Mencari Pendamping Hidupnya yang Berwajah Buruk

By Fikri Muhammad, Rabu, 19 Agustus 2020 | 15:27 WIB
Ilustrasi Zhuge Liang (Dynasty Warrior 9)

Nationalgeographic.co.id - Ada beberapa versi bagaimana Zhuge Liang bertemu dengan istrinya yang dikenal sebagai Nyonya Huang. Banyak orang menyorot kisah cinta ini sebagai penghargaan atas kecerdasan ketimbang kecantikan fisik. 

Kala itu, kira-kira Zhuge Liang baru berusia 17 hingga 18 tahun saat dirinya menetap di Wolong Gang, Kota Nanyang, dan membangun sebuah pondok jerami. Ia membajak ladang dan belajar dengan giat.

Seorang pengawal bernama Huang Chengyan yang tinggal di bawah Wolong Gang Ridge mengagumi sosok Zhuge yang bijaksana dan lurus. Seringkali Zhuge mencari nasihat Huang dan memintanya untuk membaca tulisanya.

Huang lantas menawarkan seorang putri untuk dinikahkan dengan Zhuge. Namun, ia tidak langsung menerima tawaran itu karena mendengar kabar bahwa putri Huang berwajah jelek. Zhuge juga tidak langsung menolaknya, lamaran pernikahanya pun ditunda. 

Baca Juga: Kisah Sang Penyebar Berita Kemerdekaan Indonesia ke Penjuru Dunia

Sejak saat itu, Huang dan Zhuge hanya membagikan pengetahuan mereka, dan tidak ada sepatah kata pun tentang lamaran pernikahan yang disebutkan ketika Huang mengunjungi Zhuge.

Satu waktu Huang berkata kepada Zhuge, "Aku sering mengunjungimu, tapi kamu tidak pernah memanggilku."

Zhuge menjawab: “Maafkan saya karena tidak sopan. Aku akan mengunjungimu lain kali."

Beberapa hari kemudian, Zhuge mengunjungi kediaman Huang dan dipersilahkan masuk oleh penjaga. Ketika melangkah masuk, ia tidak bisa menahan perasaan aneh. Ia melihat sekeliling dan mendengar suara. Tiba-tiba, dua anjing berlari ke arahnya--satu berwarna hitam legam dan satu lagi putih bagai salju.

Zhuge ingin kembali, tapi pintu tidak mau terbuka. Zhuge panik saat mencoba menghindari anjing-anjing yang terus menggonggong dan berusaha menerjangnya.

Pada saat itu, seorang pelayan berlari keluar dan menepuk kepala anjing tersebut. Mereka segera duduk diam. Dia kemudian memutar telinga mereka, dan mereka lari ke balik petak bunga. Karena penasaran, Zhuge mengikuti mereka untuk melihat lebih dekat. Dia menyadari bahwa mereka terbuat dari kayu dan dilapisi kulit anjing. Dia bertanya kepada pelayan yang menemukan anjing mekanik, tetapi pelayan itu hanya tersenyum dan lari.

Zhuge berjalan lebih jauh ke dalam rumah. Ketika dia sampai di pintu ketiga, dua harimau berlari keluar dan menerjangnya. Zhuge berpikir, "Mungkin juga palsu." Dia menepuk kepala harimau, tetapi yang mengejutkan, harimau menerkamnya dengan mulut terbuka.