ENA, Sekolah Tinggi Elit Prancis yang Melatih Presiden Masa Depan

By Fikri Muhammad, Selasa, 25 Agustus 2020 | 17:06 WIB
Ena di Strasbourg Prancis ()

Nationalgeographic.co.id - Ecole Nationale d'Administration (ENA) didirikan pada tahun 1945 oleh Presiden Prancis, Charles de Gaulle, sesaat setelah Perang Dunia II. Lokasinya berada di Paris dan sekarang dibuka juga di Strasbourg. 

ENA dibuat dengan "semangat rekonstruksi dan renovasi negara," ucap Antropolog Irène Bellier dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis.

ENA memiliki ideologi untuk membesarkan sekelompok orang yang yang mampu bertindak untuk kepentingan publik. 

Baca Juga: Misteri Segitiga Bermuda: Ketika Kapal Terbesar AS Hilang Tanpa Jejak

Sebelum ada ENA, setiap kementerian memiliki proses dan standar perekrutan sendiri-sendiri. Menghasilkan jaringan yang tertutup, hampir secara ekslusif menguntungkan kelas atas.

Pada perekrutannya, ENA berharap menarik lebih banyak mahasiswa dari provinsi lain selain Paris, dengan lebih sedikit mahasiswa borjuis, ungkap ilmuwan politik yang telah mempelajari ENA secara ekstensif, Prof Jean-Michel Eymeri-Douzans.

Meski begitu, penelitian menunjukan bahwa orang tua dari para mahasiswa ENA kebanyakan berasal dari kalangan pegawai negeri sipil senior atau bahkan seorang CEO. Sangat sedikit yang berasal dari latar belakang kelas pekerja.

"Ini sekolah elit," kata Eymeri-Douzans dalam BBC.

Beberapa siswa yang diterima masuk di ENA adalah lulusan pascasarjana. Sementara yang lain berasal dari pegawai negeri tingkat rendah atau profesi lainnya. Mereka cenderung berusia pertengahan hingga akhir 20-an dengan bekal kualifikasi dari lembaga pendidikan tinggi sebelumnya, termasuk "grandes écoles" elit Prancis lainnya.

"Begitu banyak menteri, presiden, perdana menteri Prancis adalah lulusan ENA. Banyak CEO perusahaan besar Prancis juga alumni sekolah ini," kata Eymeri-Douzans.

Dia menekankan bahwa kekayaan bukanlah kiasan yang menentukan siswa ENA.

"Masalahnya adalah budaya...Ini adalah dunia kecil keluarga borjuis. Jika Anda orang kaya baru, penuh uang tetapi tanpa budaya, tanpa pendidikan, Anda tidak akan berada di sana."