Jelajah Pesisir Jawa Barat, Tiga Pantai Tersembunyi Ini Patut Dikunjungi

By Yakob Arfin Tyas S, Rabu, 16 September 2020 | 20:12 WIB
Dok. Shutterstock (Dok. Shutterstock)

Nationalgeographic.co.id - Selama pageblug belum berakhir, melakukan semua kegiatan di rumah menjadi opsi paling bijaksana demi menjaga kesehatan. Namun, kondisi tersebut membuat rasa penat tak dapat terelakkan. Alhasil, berlibur menjadi kegiatan yang paling dirindukan.

Beruntung, setelah memasuki masa adaptasi kebiasaan baru atau new normal, beberapa destinasi wisata di Indonesia kembali dibuka untuk kegiatan wisata. Artinya, liburan sudah bisa kembali dilakukan. Kepenatan karena berbulan-bulan berada di rumah pun bisa dilepaskan.

Meski begitu, liburan ke tempat-tempat wisata tersebut juga tidak dapat dilakukan dengan bebas seperti dulu.

Protokol kesehatan harus tetap dijalankan selama berwisata. Destinasi wisata yang dituju pun harus cermat dipilih. Anda sebagai pelancong tidak bisa berwisata di tempat-tempat yang masih berstatus zona merah.

Adapun, status zona merah diberikan ke daerah yang memiliki jumlah pasien Covid-19 tinggi. Daerah tersebut umumnya memiliki risiko tinggi penyebaran virus.

Bagi Anda yang ingin berlibur di masa new normal, pesisir selatan Jawa Barat bisa jadi pilihan tepat. Seperti diberitakan Kompas.com, Senin (14/9/2020), daerah tersebut tidak termasuk zona merah.

Baca Juga: Menyigi Pesisir Utara Jawa

Nah, di pesisir selatan Jawa Barat, ada beragam obyek wisata pantai menarik yang patut untuk dikunjungi. Berikut ulasannya.

Pantai Batu Karas

Pantai Batu Karas adalah salah satu alternatif destinasi yang cocok untuk Anda kunjungi bersama keluarga. Pantai ini tak terlalu ramai sehingga Anda dapat nyaman berlama-lama di sana tanpa khawatir terpapar virus.

Pemandangan ombak bergulung dan suara deburannya saat menghantam batu karang di pantai ini dapat menjadi pelipur rasa penat akibat berkegiatan di rumah selama berbulan-bulan.

Tak hanya menawarkan keindahan laut, Pantai Batu Karas juga menyuguhkan berbagai atraksi wisata. Beberapa di antaranya adalah spot surfing, berenang, hutan mangrove, restoran terapung, hingga tempat pemancingan.

Wisatawan yang memboyong keluarga berlibur di Pantai Batu Karas juga tak perlu khawatir. Selain aman untuk berenang, terutama untuk anak-anak, di sana juga terdapat berbagai home stay dan vila untuk beristirahat.

Baca Juga: Ingin Mendaki Gunung Papandayan? Baca Tips Ini Dulu

Pantai Batu Karas kerap disebut sebagai “Bali-nya Jawa Barat” karena memiliki pasir hitam yang terhampar luas. Gulungan ombaknya yang menawan menjadi magnet bagi para peselancar. Setidaknya, ada di tiga titik selancar di pantai ini, yaitu Bulak Pendak, Legok Pari, dan Karang.

Untuk menemukan Pantai Batu Karas, juga tidak terlalu sulit. Pasalnya, lokasi pantai ini masih satu garis dengan Pantai Pangandaran. Sebagai informasi, Anda yang berdomisili di Jakarta dapat mencapai Pantai Batu Karas dengan menempuh jarak kurang lebih 392 kilometer. Sementara, dari Bandung berjarak sekitar 197 kilometer.

Bila berkendara menggunakan mobil dari arah Jakarta, Anda bisa mengakses Tol Purbaleunyi dan keluar di Gerbang Tol Cileunyi. Selanjutnya, ambil arah menuju Rancaekek dan tempuh perjalanan hingga tiba di Nagreg.

Setelah memasuki ByPass Cicalengka menuju ke Kota Garut, lanjutkan perjalanan ke jalur Garut-Tasikmalaya hingga memasuki Kecamatan Sukaraja. Selanjutnya, Anda dapat masuk ke Jalan Salopa hingga masuk ke daerah Cikatomas.

Pantai Rancabuaya

Pantai Rancabuaya juga berlokasi di kawasan pantai selatan, tepatnya di Desa Purbayani, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut. Jarak pantai ini dari pusat Kota Garut kurang lebih 135 kilometer.

Pantai Rancabuaya memiliki garis pantai sangat luas sepanjang sekitar 1.000 meter sampai 2.000 meter. Anda bebas beraktivitas di atas hamparan pasir putih yang konon seputih kapas. Jika tidak percaya, Anda bisa membuktikan sendiri ke sana.

Baca Juga: Ciwidey, Wisata Alam Nan Asyik di Antara Gunung Api dan Kebun Teh Jawa Barat

Di sini, Anda akan menemukan hal yang jarang ditemui di pantai lain, yakni air terjun yang menghadap ke pantai. Sambil bersantai di bibir pantai, Anda dapat menikmati pemandangan air terjun tersebut.

Sembari menikmati suara gemuruh air terjun yang menenangkan hati, Anda bisa menyaksikan indahnya warna air laut yang unik karena terdiri dari tiga warna yang kontras.

Air laut Pantai Rancabuaya juga sangat jernih. Saat air sedang surut, pengunjung bisa melihat ikan-ikan kecil berenang di antara karang.

Pemandangan menarik lain yang tak boleh Anda lewatkan saat berlibur di Pantai Rancabuaya adalah tebing ukir yang cantik. Awalnya, tebing ukir adalah serangkaian perbukitan yang lambat laun terkikis oleh hantaman ombak. Dengan tekstur yang alami, tebing ukir tampak indah dan estetis.

Ketika sore menjelang, pemandangan matahari terbenam dapat menjadi momen berkesan untuk dinikmati bersama keluarga. Di sana, Anda bisa menikmati indahnya pergantian siang ke malam.

Jika Anda menuju Pantai Rancabuaya menggunakan mobil pribadi dari arah Jakarta, jalur yang direkomendasikan adalah Pangalengan-Rancabuaya. Saat melintasi jalur ini, Anda akan merasakan pengalaman yang berkesan melintasi jalan berliku dengan panorama hijau perkebunan teh.

Selain jalur Pangalengan, Anda juga bisa menggunakan jalur Ciwidey, masuk ke daerah Cibadak, lalu mengikuti Jalan Raya Cidaum hingga tiba di daerah Rancabuaya.

Air Terjun Cimarinjung, Geopark Ciletuh, Sukabumi. (Dok. Shutterstock)

Geopark Ciletuh

Taman Nasional Geopark Ciletuh, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, wajib dikunjungi saat Anda ingin melancong ke pesisir selatan Jawa Barat.

Di taman nasional tersebut, terdapat pantai yang cukup bersih dan relatif tenang. Berlokasi di Cisaar, Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Sukabumi, pantai ini dapat ditemukan ketika Anda berkendara menuju Puncak Darma dan pusat Geopark Ciletuh.

Baca Juga: UNESCO Kukuhkan Ciletuh Sebagai Geopark Nasional

Dari bibir pantai, terlihat banyak keramba terapung tempat nelayan mengambil udang. Pasirnya tidak terlalu putih, bahkan cenderung abu-abu, tapi tetap halus dan bersih.

Birunya air dan ombak yang relatif tenang akan membuat Anda tidak mau berlama-lama di pinggir pantai. Anda dan keluarga akan tergoda untuk berenang atau sekadar bermain air.

Sebelum ada jalur baru, wisatawan harus menempuh jarak sejauh 71 kilometer via Sukabumi untuk mencapai Geopark Ciletuh dari arah Jakarta.

Namun, setelah rute baru via Cikidang dibuka, kini jaraknya hanya 33 kilometer dan bisa ditempuh selama empat jam.

Sekarang, wisatawan punya dua pilihan rute untuk menuju Geopark Ciletuh. Rute baru yang lebih pendek atau rute lama yang lebih panjang.

Rute baru Geopark Ciletuh tersebut terbentang mulai Simpang Loji di Jalan Pelabuhan Ratu hingga melewati Muara Cisaar di Kecamatan Ciemas. 

Anda yang datang dari arah Jakarta bisa melalui Tol Jagorawi dan keluar di pintu Ciawi, Bogor. Setelah keluar, berkendaralah ke arah Sukabumi.

Baca Juga: Suluh Kemandirian di Pesisir Karawang

Selanjutnya, pilihlah jalur Cibadak yang lebih aman dan ramai. Namun demikian, Anda tetap harus berhati-hati. Meski jalur ini lebih landai, Anda akan melalui jalan yang berkelok-kelok dengan tikungan tajam.

Jika mulai terasa letih akibat perjalanan jauh, tak ada salahnya beristirahat sejenak di tepi jalan sambil memandang lautan biru yang tampak dari kejauhan. Keindahan Geopark Ciletuh sudah dapat terlihat dari tepi jalur Cibadak.

Untuk melalui medan seperti itu, mobil dengan karakter dinamis, bertenaga, dan tangguh di berbagai medan seperti sport utility vehicle (SUV) dapat Anda pertimbangkan. Salah satunya seperti Suzuki XL7.

Mobil SUV pabrikan Suzuki ini memiliki ground clearance 220mm. Dengan demikian, Suzuki XL7 mampu melaju di permukaan jalan yang rusak, berlubang, dan berbagai rintangan lainnya. Saat melintasi medan yang sulit, Anda tak lagi khawatir mobil terantuk lubang karena jarak antara roda dengan velg cukup tinggi.

Selain itu, Suzuki XL7 pun dibekali dengan suspensi yang andal sehingga penumpang tetap nyaman ketika mobil melaju di jalan bergelombang.

Keselamatan berkendara dengan Suzuki XL7 dijamin dengan seperangkat peranti keamanan seperti dual SRS Airbag yang ditempatkan pada dasbor serta sisi kiri dan kanan kabin penumpang.

Saat melalui jalan menanjak, Anda tidak perlu takut mobil lelah menahan pedal rem agar mobil tidak tergelincir mundur dan menabrak kendaraan di belakang berkat adanya fitur Hill Hold Assist.

Baca Juga: Pilihan Mulia Penjaga Warisan Budaya Negeri Ini

Saat melalui jalur bebas hambatan yang lurus dan cenderung sepi, Anda juga tak perlu khawatir kebablasan memacu kecepatan mobil hingga melewati ambang batas aman karena Suzuki XL7 dilengkapi fitur High Speed Alert.

Suzuki XL7 ((Dok. Suzuki))

Tak perlu juga takut tergelincir karena MSUV dengan tujuh kursi penumpang ini memiliki sistem pengereman canggih Electronic Brakeforce Distributor (EBD) dan Anti-lock Brake System (ABS). Fitur ini dapat meredam traksi roda ketika melakukan pengereman mendadak sehingga mobil lebih stabil.

Selain itu, masih ada fitur Electronic Safety Program (ESP) yang merupakan bawaan semua mobil pabrikan Suzuki. Fitur ini bekerja bersamaan dengan ABS untuk menjaga mobil tidak tergelincir ketika bermanuver darurat. Fitur keamanan lainnya yang dimiliki Suzuki XL7 adalah alarm, parkir sensor dan lampu rem tambahan di bagian pintu belakang atas.

Keistimewaan Suzuki XL7 terletak pada fitur tambahan Smart e-Mirror yang dilengkapi 2 kamera. Spion depan kendaraan ini dapat berfungsi seperti dash cam yang dapat merekam berbagai hal termasuk kondisi jalan di depan, serta rear camera untuk membantu parkir mundur. Fitur ini biasanya hanya ada pada SUV kelas atas.

Sementara di segi dapur pacu, XL7 menggunakan mesin yang hampir sama dengan Ertiga yaitu mesin berkubikasi 1.500 cc . Tenaga yang mampu didistribusikan mencapai 104,7 PS atau 103,2 tk, sementara torsinya 138 Nm pada 4.400 rpm.

Baca Juga: Nikmati Wisata Bandung Tempo Dulu: dari Jalanan Kaya Akan Sejarah Hingga Kuliner Nan Renyah

Selain itu, XL7 memiliki 2 airbag yang terdapat pada bagian depan, sehingga mampu memberikan keamanan bagi pengendara dan penumpang depan. Struktur bodi juga terbuat dari NVA dan TECT Body.

Kedua fitur tersebut memungkinkan sasis lebih senyap dan mampu meredam kerusakan parah pada saat mobil sedang mengalami kecelakaan atau tabrakan. Dengan begitu, sasis mampu memberikan keamanan pada penumpang di dalam kabin.

Tampilan Suzuki XL7 pun sporty dengan grill chrome dan velg berdiameter 16 inci sehingga cocok digunakan untuk menjelajah di dalam kota maupun berpetualang.

Kelebihan-kelebihan tersebut membuat Suzuki XL7 cocok disebut sebagai MSUV terjangkau yang dapat diandalkan sebagai mobil keluarga.