Lima Cara yang Bisa Kita Lakukan untuk Mengurangi Jejak Karbon

By National Geographic Indonesia, Selasa, 22 September 2020 | 14:21 WIB
Markas besar British Horse Society yang dikelilingi pohon-pohon oak tua dengan atap ramah lingkungan (Sky Garden Ltd/Wikimedia Commons)

2. Peralatan intensif energi

Mayoritas orang memahami peralatan rumah tangga terbesar akan memerlukan listrik lebih banyak.

Energy Saving Trust, sebagai contoh, telah memperkirakan bahwa kompor listrik menghabiskan 317kWh dan biaya operasional £46 (sekitar Rp900 ribu) per tahun.

Tapi, tidak banyak menyadari bahwa peralatan yang lebih kecil dapat menghabiskan jumlah energi yang tidak proporsional, misalnya ketel menghabiskan 167kWh per tahun.

Kabel pengisi daya untuk ponsel dan laptop juga dapat menyedot listrik walau sudah dilepas dari peralatan.

Jika dibiarkan menempel di stop kontak, pengisi daya dapat menghabiskan sekitar 343kWh dan 591kWh per tahun dan biaya £50 hingga £85 (Rp 1 hingga 1.5 juta) per tahun.

3. Pemanas rumah dan termostat

Orang cenderung sudah mendapatkan sistem pemanas ketika pindah ke rumah baru.

Sayangnya, sistem warisan ini tidak selalu efisien atau ramah karbon.

Jika tetap ingin menggunakan ini, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk beralih ke air source heat pump yang lebih modern.

Instalasi ini mirip unit pendingin ruangan. Ia mengambil panas dari udara dan meningkatkan ke suhu lebih tinggi menggunakan pompa panas.

Listrik yang digunakan pompa ini lebih kecil daripada panas yang dihasilkan. Sebuah air source heat pump menghabiskan 4.000kWh per tahun.

Berdasarkan tarif listrik rata-rata dari 14p per kWh, alat tersebut menghabiskan sekitar £560.

Ini masih sekitar £100 lebih mahal dibanding pemanas sentral gas dan pemasangan air source heat pump bisa lebih mahal.