Bertahan di Tengah Pagebluk, Para Seniman Wayang Orang Berteman dengan Teknologi

By Fathia Yasmine, Sabtu, 31 Oktober 2020 | 13:38 WIB
Potret Tunas Bharata, generasi muda penerus wayang orang Bharata (Dok. Paguyuban Wayang Orang Bharata )

“Gerakan dasar yang digunakan pada kelas Rantoyo ini, merupakan cuplikan untuk agenda selanjutnya. Harapannya, masyarakat terutama kaum muda, jadi sadar akan keindahan dan kebudayaan ini. Gerakannya pun sederhana,” tutup Kenthus.

Baca Juga: Bahaya Krisis Iklim: Dapat Mengubah Hutan Hujan Amazon Menjadi Sabana

Tak hanya berfokus pada pelestarian wayang orang, kolaborasi ini pun turut mendukung pelestarian Tari Bengkala Bali melalui sanggar Tari Kolok serta Tari Topeng sanggar Mimi Rasinah. Ke depan, berbagai kelas serupa juga dapat dinikmati secara online.

Di samping itu, untuk mendorong peningkatan ekonomi para seniman maupun masyarakat di tengah kondisi pageblug, National Geographic Indonesia dan PT Pertamina (Persero), tergerak untuk menghadirkan workshop virtual bertema pemanfaatan konten digital.

Salah satunya berupa pembuatan konten, sosial media, serta digital marketing, yang diselenggarakan pada bulan Oktober ini.

Untuk menikmati keindahan seni wayang orang, sekaligus mengenal lebih dekat budaya Indonesia. Anda dapat mengikuti langsung kelas tari ini, melalui laman pendaftaran Kelas Rantoyo. Mari jaga kebudayaan bangsa mulai dari sekarang.