Lestarikan Budaya Bali, Penari Kolok di Desa Bengkala Bertahan Tunjukkan Eksistensi di Tengah Pagebluk

By Yussy Maulia, Rabu, 25 November 2020 | 20:38 WIB
Tari Jalak Anguci yang ditampilkan oleh masyarakat Desa Kolok Bengkala ()

Akibat ketidakpastian ini, sebagian seniman kolok akhirnya mencari kegiatan baru atau kembali ke rutinitas yang sebelumnya sering dilakukan. Sebab, pertemuan untuk latihan pun sudah hampir tidak pernah dilakukan.

“Pelaku seniman rata-rata ya beralih profesi. Ada yang memang (biasa) berkebun, bertani, beternak,” tutur Kadek.

Baca Juga: Dalam 1 Dekade, 1,7 Juta Rumah Tangga Petani Alih Profesi

Manfaatkan teknologi untuk tunjukkan eksistensi

Kehadiran pandemi memang cukup membebani masyarakat, terutama para seniman Kolok Bengkala. Sebab, wilayahnya yang terpencil membuat desa ini belum mengalami perkembangan teknologi yang pesat seperti di kota-kota besar.

Oleh karenanya, PT Pertamina (Persero) dan National Geographic Indonesia bekerjasama untuk membantu para seniman Kolok bangkit kembali melalui acara “Kelas Tari Kolok Bengkala: Tari Jalak Anguci”.

Kelas Tari Kolok Bengkala: Tari Jalak Anguci. ()

Acara tersebut merupakan bagian dari program Pertamina yaitu Kawasan Ekonomi Masyarakat (KEM) Kolok Bengkala dalam rangka melestarikan kebudayaan daerah, serta memperkenalkan komunitas Kolok terhadap masyarakat luas.

Sehubungan dengan ini, Kadek menganggap kedua acara tersebut telah menghidupkan kembali sanggar tari yang sempat pupus.

“Karena kemarin-kemarin ini (direncanakan) akan ada pertunjukkan virtual, (kita) jadinya ngumpul lagi untuk latihan. Itu pun dibatasi,” jelasnya.

Baca Juga: Upaya Seniman Tari dan Wayang Orang Memanfaatkan Teknologi untuk Bertahan di Tengah Pagebluk

Unit Manager Comm, Rel, & CSR PT Pertamina (Persero) Pemasaran Regional Jatimbalinus Deden Mochammad Idhani mengatakan, Pertamina pun turut memperkenalkan teknologi pada komunitas Kolok agar turut berkembang selama pandemi.

“Kita mencoba memperkenalkan teknologi-teknologi sekarang yang memang mereka ini enggak boleh ketinggalan,” ujar Deden saat wawancara melalui telepon, Senin.

Deden turut menjelaskan, komunitas Kolok mulai diperkenalkan pada teknologi umum, seperti cara mengakses ponsel, laptop, hingga menggunakan video conference untuk berinteraksi. Sehingga, acara kelas tari Kolok secara virtual diharapkan dapat memperkenalkan transformasi digital pada komunitas Kolok.

“Harapannya, Pertamina hadir untuk memberikan semangat baru, semangat positif untuk kemajuan masyarakat Kolok Bengkala dan semoga bisa meningkatkan kesetaraan masyarakat Kolok,” tambah Deden.

Acara kelas tari Jalak Anguci akan diadakan pada hari Kamis, 26 November 2020. Untuk ikut berpartisipasi dalam kelas dan pagelaran tari serta mengenal lebih dekat dengan budaya Indonesia, Anda dapat mendaftar di sini.