LIPI: Akibat Covid-19, Sampah APD Banyak Ditemukan di Teluk Jakarta

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 5 Januari 2021 | 12:30 WIB
Anak-anak bermain di tengan timbunan sampah. (Rahmad Azhar Hutomo/National Geographic Indonesia)

Nationalgeographic.co.id—Seiring dengan bertambahnya kasus Covid-19, limbah alat pelindung diri (APD) semakin bertumpuk ke Teluk Jakarta. Temuan tersebut diungkapkan oleh Muhammad Reza Cordova dari LIPI, dan timnya dengan meriset Sungai Cilincing dan Marunda yang bermuara ke Teluk Jakarta.

Reza menjelaskan, dalam pengamatannya sampah di muara sungai sebanyak 46-57% didominasi oleh plastik. Menurutnya, ini menunjukan selama pandemi terdapat perubahan komposisi sampah, sebab beban secara keseluruhan menjadi ringan akbat dominasi plastik.

Baca Juga: Mutasi Baru COVID-19 Muncul di Beberbagai Negara, Bagaimana Bisa?

"Jumlah sampah secara umum yang sedikit meningkat atau sebesar lima persen, namun mengalami penurunan berat sebesar 23-28 persen," terang Reza dalam siaran pers, Kamis (31/12).

Mengenai penurunan berat yang beriringan dengan peningkatan jumlah, Reza dan peneliti lainnya menuliskan laporannya di jurnal Chemosphere, bahwa komposisi benda tersebut berganti dengan APD yang lebih ringan. Terhitung paling banyak sampah APD berkisar 780 benda, atau setara dengan 0,13 ton.

Berdasarkan laporan mereka, jenis APD yang menjadi penyumbang terbanyak di kedua sungai adalah masker. Sedangkan hazmat dan mantel pelindungnya menjadi penyumbang limbah terberat.

Baca Juga: Pandemi COVID-19 Sebabkan Limbah Infeksius, Bagaimana Penanganannya?

Lokasi Cilincing dan Marunda yang bermuara ke Teluk Jakarta (Muhammad Reza Cordova/LIPI)

Diperkirakan limbah yang mendominasi sepanjang 2020 tersebut, akan berdampak buruk bagi lingkungan, terutama ekosistem di Teluk Jakarta. Sebab APD merupakan sumber mikroplastik di lingkungan karena terdegradasi melalui proses mekanis dan fotodegradasi, dan pembawa polutan beracun serta karsinogenik di dalam ekosistem.

Baca Juga: Tak Hanya Sebabkan Krisis Kesehatan dan Ekonomi, Covid-19 Turut Ancam Keberlangsungan Ekosistem Laut

"Sampah APD meningkatkan beban pencemaran. Tidak menutup kemungkinan sampah tersebut menjadi tempat ‘penempelan’ mikroorganisme patogen dan bahan berbahaya bagi ekosistem perairan, serta melepas bahan aditif lainnya,” ujar Reza.

Para peneliti berharap peningkatan sampah APD di muara sungai, maupun di Teluk Jakarta menjadi pendorong bagi pemerintah dalam pengelolaan sampah medis. Terlebih, sampah yang ditemukan berasal dari perlatan medis rumah tangga.