Lukisan Cadas 45.500 Tahun Asal Sulawesi Jadi Temuan Tertua di Dunia

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Kamis, 14 Januari 2021 | 19:13 WIB
Foto figur Babi 1 dengan pertanggalan setidaknya 45.500 tahun yang lalu di Leang Tedongnge. (Adhi Agus Oktaviana/Pusat Penelitian Arkeologi Nasional)

Baca Juga: Kerangka Anak Era Holosen, Mata Rantai Masyarakat Nusantara Kuno

Untuk mengetahui usia lukisan tersebut, para peneliti menggunakan radioaktif uranium dari batu kapur tersebut. Beberapa bagian dari batu kapur itu kemudian diendapkan dalam lembaran tipis di sepanjang dinding gua.

Proses penelitian metode uranium ini dilakukan di Radiogenic Isotope Fasility, University of Queensland. Hasil usia minimumnya dapat ditemukan setelah uranium meluruh dengan mengetahui kecepatannya.

“Di Leang Tedongnge, sampel 'popcorn' (kalsium karbonat) yang tumbuh diatas pigmen gambar cadas diambil dari salah satu kaki belakang babi kutil tersebut, jadi setelah dipertanggalkan itu memberi kita umur minimum dari lukisan tersebut," kata Maxime Aubert, peneliti dari Griffith Center for Social Science and Cultural Research dalam rilis mereka.

Lukisan prasejarah di Leang Tedongnge. (AA Oktaviana)

Gambar babi yang dilukiskan manusia prasejarah menjadi bukti bahwa hewan tersebut menjadi buruan mereka. Terlebih gambar serupa sangat umum ditemukan di situs-situs lainnya di Maros.

"Babi adalah hewan yang paling sering digambarkan pada gambar cadas zaman es di pulau ini, kemungkinan mereka memiliki nilai penting baik sebagai makanan maupun sebagai ide kreatif dan ekspresi seni," terang Aubert.

Baca Juga: Gambar Figuratif Perburuan Tertua Berusia 44 Ribu Tahun Ditemukan di Sulawesi Selatan

Selain lukisan yang ditemukan di Leang Tedongnge, para peneliti juga menemukan lukisan babi lainnya di Leang Balangjia 1. Lukisan itu ditemukan pada 2018, dan diperkirakan dilukis di waktu yang berbeda sekitar 32.000 tahun yang lalu.

Karya seni manusia purba ini menjadi bukti peradaban yang jauh lebih tua, berdasarkan perbandingan hasil temuan serupa di Eropa yang diperkirakan berusia 20.000 tahun. Perkiraan usianya yang tua ini menjadi bahan diskusi baru para ahli, mengenai proses penyebaran manusia ke penjuru dunia.

Baca Juga: Susuri Peradaban Purba di Karst Rammang-Rammang dan Leang-Leang

Sebelumnya para ilmuwan hanya meyakini temuan lukisan figuratif binatang yang berlari di dinding gua Chauvet-Pont-d'Arc di Perancis selatan yang berusia sekitar 36.000 tahun sebagai yang tertua. Kemudian berkembang pada temuan di Castillo, Spanyol berupa gambar uluran tangan-tangan dan cakram merah yang berusia 40.800 tahun.