Saat kita menonton Star Wars kita dimanjakan oleh panorama luar angkasa dan terestrial. Tentu adegan-adegan itu tidak terjadi di luar angkasa. Lokasi film ditempatkan pada dunia nyata. Seperti rumah Luke Skywalker bergaya igloo yang berada di La Grande Dune, Nefta, Tunisia.
Rumah igloo dari film tahun 1977 masih ada setelah sebelumnya dibongkar dan dibangun kembali untuk Attack of the Clones. Ia lalu dipulihkan oleh seorang penggemar menurut CNN. Tak kurang 30 menit dari sana kita juga dapat menjumpai set Mos Espa, kota pelabuhan antariksa tempat Anakin ditemukan sebagai seorang budak muda.
Atau pemandangan gurun pada film Star Wars di The Rise of Skywalker yang berada di Wadi Rum, Yordania, tempat Rey mengarungi petualangan di hamparan pasir coklat muda dan menjadi pemandangan bulan Jedha di Rogue One.
Panorama yang fantastis itu juga dapat menginspirasi anak-anak sebagai calon antariksawan seperti Obi-Wan atau Luke Skywalker. Menurut tulisan Allison Ellis, hal ini adalah cara hebat bagi anak-anak untuk mempelajari alam semesta dengan menonton video tata surya dan mengenal banyak info tentang planet.
Elis juga melihat bahwa Star Wars bukan hanya tentang sains, tapi juga tentang imajinasi dan kreativitas. Lihat bagaimana karakter rumit seperti Chewbacca, BB-8, dan Yoda. Ia dapat menginspirasi anak-anak untuk membuat kreasi mereka sendiri dari simulasi pemikiran kreatif dari materi yang ia lihat sehari-hari.
Anak-anak dapat membuat X-wing, alat musik cantina, bola salju Hoth, atau mempelajari ketrampilan geometri dan simeteri dengan menggambar karakter favorit mereka.